Mayat Bayi Perempuan Ditemukan Terapung di Bengawan Solo

Mayat Bayi Perempuan Ditemukan Terapung di Bengawan Solo

TerasJatim.com, Ngawi – Warga di sekitar Desa Dumplengan Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi Jatim, digegerkan dengan penemuan mayat bayi yang hanyut di aliran sungai Bengawan Solo, Sabtu (18/11) sore.

Mayat bayi perempuan yang sudah membusuk itu, pertama kali ditemukan oleh Nyoto (47), warga setempat, yang saat itu sedang memancing di pinggiran Bengawan Solo.

“Pas sore tadi saya mancing kebetulan kondisi Bengawan Solo banjir, tiba-tiba melihat ada tubuh bayi mengambang. Terus saya teriak memberitahukan kepada petugas yang naik perahu karet untuk mengangkat bayi tadi,” terang Nyoto, Sabtu (18/11) malam.

Terpisah, Kapolsek Pitu, Iptu Subandi mengatakan, pada saat saksi melihat mayat bayi yang mengapung, langsung melaporkannya kepada petugas Basarnas. Kebetulan saat itu petugas sedang menyisir aliran Bengawan Solo untuk mencari remaja asal Desa Sidolaju Kecamatan Widodaren, yang hilang dua hari sebelumnya.

“Usai dievakuasi tim Basarnas, kemudian kami datang ke TKP untuk melakukan pemeriksaan sementara. Setelah didata ciri-ciri mayat, saat itu juga langsung dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan,” kata Subandi.

Dari hasil observasi dan pemeriksaan secara detail oleh tim medis RSUD dr Soeroto Ngawi, diketahui jika mayat bayi nahas tersebut diperkirakan meninggal dan hanyut di Bengawan Solo sudah tiga hari lamanya. Sedangkan usia bayi berjenis kelamin perempuan itu kemungkinan baru berumur dua hari.

“Dari tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang menyebabkan kematiannya,” tukasnya.

Dari hasil penyelidikan, tambah Subandi, sejauh ini diduga mayat bayi tersebut berasal dari hulu Bengawan Solo, dan bukan dari wilayah Ngawi.

Meski demikian, Subandi menegaskan, pihaknya mempersilahkan apabila ada keluarga yang merasa kehilangan bayinya segera mendatangi RSUD dr Soeroto Ngawi atau aparat kepolisian terdekat.

“Monggo yang merasa punya bayi hilang baik itu dari Ngawi sendiri maupun luar daerah terutama Sragen ataupun Solo, silahkan cek ke RSUD dr Soeroto Ngawi atau hubungi petugas. Jika dalam sepekan atau tujuh hari tidak ada yang mengambil, mayat bayi itu akan dimakamkan,” pumgkasnya. (Bud/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim