Mahasiswa di Malang Deklarasikan Anti Kekerasan

Mahasiswa di Malang Deklarasikan Anti Kekerasan

TerasJatim.com, Malang – Maraknya aksi kekerasan yang kerap terjadi di sejumlah tempat, memantik keprihatinan mahasiswa di Kota Malang Jatim.

Sebagai bentuk penolakan terhadap kekerasan, ratusan mahasiswa melakukan deklarasi besama anti kekerasan di Balai Kota Malang, Senin (02/10).

Deklarasi damai ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Batik Nasional yang diselenggarakan oleh IKIP Budi Utomo Malang, yang bekerjasama dengan Batik Celaket.

Dalam yang bertepatan dengan hari anti kekerasan sedunia ini, anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Dyah Pitaloka, didapuk sebagai pemimpin deklarasi.

Ada sejumlah poin yang diikrarkan oleh mahasiswa, diantaranya menolak kekerasan dan ujaran kebencian, mendorong penyelesaian konflik secara damai, terus berjuang menjaga kenyataan keberagaman bangsa-bangsa dunia, serta menjaga dan memperjuangkan kehidupan yang harmonis tanpa memandang perbedaan suku dan agama.

“Saya bangga di hari batik nasional yang bertepatan dengan hari anti kekerasan sedunia, anak muda lintas organisasi bersama-sama mendeklarasikan perdamaian,” ujar Rieke.

Menurutnya, batik merupakan simbol toleransi keberagaman. Sebab dalam batik terdapat filosofi mengenai bagaimana warna-warna tetap bisa harmonis meski disatukan.

“Seperti di Indonesia, setiap daerah  punya batik dengan corak khas masing-masing, namun semua tetap harmonis,” kata politisi yang juga mantan pesinetron ini.

Rieke berharap peringatan hari batik sekaligus hari anti kekerasan ini bisa menjadi agenda rutin tahunan, sehingga semua golongan, suku, ras, dan agama bisa bersama-sama menyuarakan kedamaian.

“Acara seperti ini bagus dijadikan agenda rutin nasional mapun internasional,” tandasnya. (Kta/Red/TJ/KBRN)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim