Mahasiswa Demo Kenaikan BBM, Seorang Anggota DPRD Pacitan: ‘Suaramu Ora Enek Apa-apane’

Mahasiswa Demo Kenaikan BBM, Seorang Anggota DPRD Pacitan: ‘Suaramu Ora Enek Apa-apane’

TerasJatim.com, Pacitan – Unjuk rasa tolak kenaikan BBM dari sejumlah mahasiswa berbagai organisasi (HMI, PMII, GMNI, BEM) di Kabupaten Pacitan, Jatim, ternoda oleh ungkapan salah satu anggota DPRD setempat.

Dalam pidatonya saat menemui mahasiswa, anggota dewan yang diketahui bernama Bambang Margono (BM), dari Komisi I tersebut, mengeluarkan kalimat yang meremehkan aksi mahasiswa turun ke jalan yang menolak kebijakan pemerintah terkait ditariknya subsidi bahan bakar minyak (BBM).

“Suaraku, iki rolas ewu (dua belas ribu) mewakili njenengan (anda). Dadine (jadinya) njenengan iki ajine ora enek seponcote opo sing tak omongke,” kata Bambang, sembari tunjuk-tunjuk mahasiswa.

“Suaramu lek nyenyek DPRD, ora enek apa-apane suaramu. Fakta, ini fakta ini. Aku yo pernah dadi mahasiswa,” timpalnya.

“Jadi, ayo bareng-bareng menyelesaikan ini, ada hitam di atas putih terus tuntut ke atas,” sambung BM.

Atas ungkapan itu, Korlap aksi HMI Cabang Pacitan, Tian Dwi Widodo, menilai jika anggota dewan itu telah meremehkan aksi mahasiswa. Ia menyebut anggota dewan yang klaim punya suara belasan ribu itu tidak bisa berbuat banyak.

“Itu ungkapan yang meremehkan. Nyatanya anggota dewan yang katanya punya suara lebih banyak dari kami tidak bisa menjadi wakil dari aspirasi rakyat. Toh buktinya masih saja BBM naik,” kata Tian, Selasa (06/09/2022) kemarin.

Tian dan kawan-kawan pun kecewa dan mengungkapkan kekesalannya. Ia menyinggung anggota dewan yang saat ini duduk di kursi DPRD tidak akan bisa seperti itu tanpa ada dukungan dari rakyat di Pacitan.

“Lucu kok bisa dia (BM) bicara begitu. Apa lupa kalo dia itu bisa menjadi wakil rakyat karena dukungan rakyat. Nyatanya mana? Kalo tidak ada pergerakan di Pacitan, apa dia, mereka wakil rakyat mau bergerak,” kesalnya.

Atas ungkapan yang disampaikan BM tersebut, sejumlah masa yang melakukan aksi meminta saat itu juga yang bersangkutan mengklarifikasi, dan meminta maaf kepada mahasiswa.

“Kami langsung meminta saudara (BM) mengklarifikasi perkataannya dan meminta maaf atas ungkapan tersebut,” kata Imam Rifai, Ketua HMI Cabang Pacitan.

“Alhamdulillah, dia menyadari dan langsung mengadakan pertemuan dengan kami sekaligus meminta maaf,” sambung Imam.

Meski sudah duduk bersama dan menyampaikan permintaan maaf, namun ungkapan BM itu menjadi keprihatinan bagi sejumlah pihak. Salah satunya mantan anggota HMI Cabang Pacitan, yang kemudian bergabung dalam KAHMI, Wayan Dana.

“Ya, prihatin saja. Ngelus dada, kok bisa sekelas anggota dewan mengungkapkan kalimat seperti itu di depan umum. Kenapa saudara Bambang bisa bicara seperti itu? Semoga, ini menjadi pembelajaran juga buat beliau,” ungkap Wayan, terpisah.

Aksi menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa itu kabarnya akan terus berlanjut, jika tidak ada tindak lanjut yang jelas dari DPRD setempat.

Sebagai tambahan informasi, dilansir dari berbagai sumber, sikap meremehkan terhadap orang lain itu merupakan bagian dari sifat sombong yang dimiliki oleh seseorang. Banyak contoh kasus serupa di berbagai daerah bisa menjadi rujukan untuk berkaca dan memperbaiki diri. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim