Lingga Yoni, Ditemukan di Lamongan

Lingga Yoni, Ditemukan di Lamongan
Proses penggalian dan pembersian benda purbakala berupa Lingga Yonoi di Desa Siwuran Kecamatan Maduran Lamongan Jawa Timur

TerasJatim.com, Lamongan – Kabupaten Lamongan selama ini dikenal banyak memendam sejumlah situs dan benda-benda sejarah. Buktinya, satu lagi benda purbakala terbaru ditemukan di kota soto ini.

Kali ini, benda purbakala berupa Lingga Yoni ditemukan warga di sebuah pematang sawah, di wilayah Kecamatan Maduran. Bahkan, selain menemukan Lingga Yoni, warga juga menemukan benda-benda purbakala lainnya, berupa pecahan keramik China dan pecahan batu bata kuno.

Informasi yang dihimpun TerasJatim.com di lapangan menyebutkan, penemuan benda purbakala berupa Lingga Yoni ini, ditemukan terpendam di pematang sawah rawa warga yang ada di Desa Siwuran, Kecamatan Maduran Lamongan Jawa Timur. Lingga Yoni yang ditemukan warga ini berukuran 54 cm x 54 cm dengan panjang cerat 31 cm, sementara untuk ukuran lubang tengahnya berukuran 17 cm x 17 cm.

Ketua Pusat Informasi Kebudayaan Lamongan (Pikulan), Supriyo kepada TerasJatim.com mengatakan, tinggi Lingga Yoni ini belum diketahui secara pasti karena masih terpendam sebagian, dan masih berupaya untuk segera diangkat ke permukaan.

Penemuan ini, kata Supriyo, diketahui pertama kali ketika dirinya bersama sejumlah komunitasnya berusaha menelusuri kabar yang berkembang di masyarakat sekitar Desa Siwuran, Kecamatan Maduran Lamongan, jika di sekitar sawah desa setempat, pernah ditemukan sejumlah benda-benda purbakala.

“Jadi konon ceritanya di tempat ini pernah ada tempat hunian lama, dan pemilik lahan mengaku pernah melihat tapi kemudian memendamnya kembali,” katanya.

lingga2

Selain menemukan Lingga Yoni, mereka juga menemukan pecahan keramik China kuno. Di sekeliling lokasi penemuan Lingga Yoni ini, banyak ditemukan pecahan batubata kuno dengan lebar 20 cm dan panjang 30 cm dengan ketebalan 6 cm. Proses penemuan itu, kata Priyo, mereka sempat mencari di beberapa titik dan ketika ditemukan keramik China kuno, mereka kemudian melakukan penggalian.

“Setelah keliling di sekitar lokasi, kami tertarik dengan beberapa tumpukan pecahan batu bata yang ada di pematang, dan ternyata di bawahnya terdapat batu hitam jenis andesit yang setelah kami gali pakai tangan di kedalaman 20 cm kelihatan benda berbentuk Lingga Yoni,” jelasnya.

Lebih jauh, Priyo menuturkan, di sekitar lokasi tersebut juga ditemukan ukir-ukiran dari batu yang sangat menarik. Temuan ini, tutur Priyo, sudah mereka laporkan ke dinas terkait di Lamongan dan juga ke Balai Penelitian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto.

Saat ini, penemuan benda-benda  ini sudah ditutup kembali sembari menunggu penelitian dari instansi terkait agar benda cagar budaya tersebut tidak rusak dan dicuri orang. ‎

Supriyo berharap, penemuan benda-benda budaya ini mendapat perhatian serius dari instansi terkait. Pasalnya, selain penemuan lingga yoni ini, sejumlah benda purbakala lainnya juga ditemukan di Lamongan. Bahkan, di Lamongan juga sempat ditemukan benda cagar budaya yang diduga berupa candi peninggalan jaman kejayaan Airlangga.

Temuan ini, tegas Priyo, semakin memperkuat eksistensi masa kuno wilayah sekitar Bengawan Solo seperti yang tertuang dalam prasasti Canggu yang di keluarkan oleh Raja Hayam Wuruk, tentang desa-desa Nandhitira Pradesa.

“Artinya desa-desa ini adalah desa yang memiliki kewenangan dalam hal penyeberangan sungai dan perdagangan di jalur Bengawan Solo dan Bengawan Njero yang sekarang masuk wilayah Kabupaten Lamongan,” pungkasnya. (Crus/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim