Laporan DBD Tembus 820 Kasus, Dinkes Jombang Evaluasi Kinerja Dokter

Laporan DBD Tembus 820 Kasus, Dinkes Jombang Evaluasi Kinerja Dokter

TerasJatim.com, Jombang – Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang jawa Timur, Rabu (10/2), memanggil para dokter dari sejumlah rumah sakit swasta dan klinik rawat inap yang tersebar di wilayah Jombang.

Langkah itu sebagai respon atas tingginya laporan pasien yang terjangkit virus demam berdarah dengue (DBD), namun akhirnya banyak yang terkoreksi. Sekaligus, sebagai antisipasi dan penanganan terpadu jika ditemukan pasien DBD dengan kondisi kritis.

Mas Imam Ali Affandi, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mengungkapkan, sepanjang Januari hingga pekan pertama Februari, pihaknya menerima laporan pasien dengan diagnosa terjangkit virus demam berdarah dengue sebanyak 820 kasus.

Setelah diverifikasi, jumlahnya  terkoreksi menjadi 626 kasus.

Verifikasi oleh Dinkes itupun akhirnya menetapkan, jumlah kasus DBD di Jombang yang positif sebanyak 250 kasus selama Januari dan 49 kasus pada pekan pertama Februari. “Yang tercatat sampai hari ini, 299 kasus. Untuk kasus kematian karena DBD, laporan kami 8 orang. Itu laporan dari bulan Januari sampai Februari sekarang,” kata Mas Imam Ali Affandi.

Dikatakan olehnya, pasien lain yang awalnya disebut terkena DBD, terbukti negatif. “Jadi yang lain itu suspect, baik suspect DB (demam dengue) maupun suspect DBD,” jelas Mas Imam.

Dia menjelaskan, pemanggilan para dokter dari RS swasta serta klinik rawat inap dimaksudkan sebagai ajang penyamaan persamaan persepsi antara para dokter dan Dinas Kesehatan, dalam melakukan penanganan terhadap pasien DBD.

“Kami ajak untuk duduk bersama, menyusun kembali SOP (standar operasional prosedur), bagaimana mendiagnosa pasien demam berdarah,” papar Kabid Kesmas Dinas Kesehatan ini.

Penyusunan SOP tersebut, jelas Mas Imam Ali, untuk menentukan ketetapan diagnosa terhadap pasien yang diduga terjangkit demam berdarah.

Langkah itu juga sebagai upaya meminimalisir resiko kematian pada pasien DBD. “Untuk terapi penanganannya kami serahkan kepada masing-masing rumah sakit. Harapan kami, setelah ini diagnosa apakah terkena DBD atau suspect bisa lebih tepat dan resiko kematian juga bisa ditekan.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, dr Puji Umbaran, mengungkapkan, data pada Selasa kemarin (09/02), RSUD Jombang menangani 37 pasien dengan diagnosa terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sementara sehari sebelumnya (Senin, 08/02), terdapat 32 pasien yang dirawat karena DBD. (MSi/TJ

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim