Lalu Muhammad Zohri, Peraih Emas Lari 100 Meter di Finlandia Tiba di Tanah Air

Lalu Muhammad Zohri, Peraih Emas Lari 100 Meter di Finlandia Tiba di Tanah Air

TerasJatim.com – Peraih emas lomba lari nomor 100 meter putra U-20 di Tempere, Finlandia, Lalu Muhammad Zohri, akhirnya tiba di Tanah Air, Selasa (17/07) tengah malam.

Kedatangan Zohri disambut oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung.

Dengan mendapatkan kalungan bunga, Zohri juga mendapatkan uang bonus pembinaan dari pemerintah sebesar Rp250 juta dan dari BUMN PT Pegadaian (Persero) berupa tabungan emas seberat 1 kilogram.

“Terima kasih kepada semua pihak, keluarga, pelatih yang terus mendampingi. Terima kasih Lalu Muhammad Zohri yang telah mengibarkan Merah Putih di Finlandia,” kata Menpora Imam Nahrawi.

Mendapat sambutan seperti itu, Zohri pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan semua pihak. Dirinya tidak menyangka dengan hasil yang dia dapatkan sekarang ini.

“Pada awalnya saya tidak pernah menyangka, namun saya percaya diri dan yakin pertolongan Tuhan, saya bersyukur kepada Allah bisa menjadi juara,” cerita Zohri mengenang perjuangannya.

Sambutan yang luar biasa membuat Zohri tak kuasa menahan air mata, bahkan dia pun menuju Hotel Century Senayan Jakarta diajak satu mobil dengan Menpora Imam Nahrawi.

Lalu Muhammad Zohri, pria kelahiran 1 Juli 2000 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, anak ketiga dari pasangan Saeriah dan Lalu Ahmad. Ia kehilangan ibundanya sejak bangku Sekolah Dasar dan setahun yang lalu ayah tercintanya meninggal dunia.

Saat ini ia hanya bersama dengan saudara-saudaranya, Baiq Fazilah, Lalu Ma’arif, dan Baiq Fujianti di kediamannya yang sederhana di Lombok Utara.

Tahun 2017 Zohri bergabung dengan pelatnas dan sejak saat itu ia sering mengikuti berbagai ajang perlombaan dan pada puncaknya menjadi anak muda tercepat setelah mencatatkan waktu 10,18 detik pada nomor 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik Junior.

Ia mampu menyingkirkan favorit juara, peringkat kedua dan ketiga yang didapat pelari Amerika Serikat Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik.

Berdasarkan catatan resmi Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF), dalam 32 tahun penyelenggaraan, ini sejarah baru Indonesia dalam even ini setelah tahun 1986 hanya mampu peringkat 8 babak penyisihan.

“Saya bangga bisa membuat sejarah di sini. Ini sangat luar biasa bagi saya, saya bersyukur kepada Allah,” katanya sambil meneteskan air mata. (Her/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim