Lahan Terancam Rusak, Petani Siap-Siap Ngaplo

Lahan Terancam Rusak, Petani Siap-Siap Ngaplo

TerasJatim.com, Jombang – Banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Jombang pada awal tahun ini, membuat 1.074 hektar lahan pertanian terancam rusak. Kondisi itu membuat nasib para petani diambang kerugian.

Kerugian bakal dialami petani, sebab sebagian besar lahan pertanian yang tergenang air tersebut tidak diikutsertakan dalam program asuransi pertanian. Jika nantinya tanaman rusak hingga mati, tidak ada pihak yang menjamin ganti ruginya.

Berdasarkan catatan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, ribuan hektar lahan pertanian yang terancam rusak akibat terkena banjir, berada di Kecamatan Megaluh, Bandar Kedungmulyo, Tembelang dan Perak. Potensi kerusakan lahan pertanian akibat banjir juga terjadi di Kecamatan Kesamben, Jombang, Sumobito dan Peterongan. Dari seluruh wilayah tersebut, hampir seluruhnya tak ikut dalam program asuransi pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Hadi Purwantoro,  mengungkapkan, berdasarkan data kepesertaan asuransi pertanian, saat ini terdapat 2.207,97 hektar lahan pertanian di Jombang yang ikut dalam program asuransi pertanian. Artinya, ujar Hadi Purwantoro, jika terjadi kerusakan hingga gagal panen pada lahan pertanian tersebut, para petani akan mendapatkan ganti rugi sesuai dengan tingkat kerusakan.

“Kalau ikut asuransi, maka bisa diajukan klaim asuransi untuk ganti rugi bagi lahan yang rusak atau gagal panen, baik karena serangan hama atau kena bencana. Masalahnya berdasarkan data kami, lahan yang terkena banjir kemarin tidak ada yang ikut asuransi pertanian,” ungkap Hadi Purwantoro.

Disebutkan, lahan pertanian yang diikutkan dalam program asuransi pertanian dengan premi asuransi disubsidi oleh Pemerintah Pusat sebesar Rp 144.000,- perkali masa tanam itu, didominasi oleh petani dari Kecamatan Bareng, Ngoro, serta Mojowarno dan Jogoroto.

Sementara itu, Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, menanggapi masalah potensi kerugian petani akibat lahannya tergenang banjir mengungkapkan, pihaknya akan mengupayakan agar ada bantuan khusus bagi petani yang lahannya rusak karena banjir.

“Soal lahan yang mengalami kerusakan, kami sudah minta Dinas Pertanian agar mendata ulang untuk mengetahui yang riil rusak berapa. Kami akan usulkan kepada Pemerintah Pusat,” kata Nyono Suharli Wihandoko, saat ditemui TerasJatim.com di kawasan Masjid Pemkab Jombang, Rabu (6/1/2016) siang.

Pendataan ulang tersebut, lanjut Nyono Suharli, juga untuk mengetahui berapa jumlah lahan yang diikutsertakan dalam program asuransi pertanian.

“Kami juga ingin tahu ada atau tidak yang ikut asuransi. Kalau tidak, kami akan upayakan berbagai cara agar petani tidak terlalu rugi,” jelas Bupati Jombang. (MSi/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim