Lagi, Mahasiswa Tuntut Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Mundur

Lagi, Mahasiswa Tuntut Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Mundur

TerasJatim.com, Lamongan- Pemecatan seorang guru agama SD Negeri 1 Jubel Lor di Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan, oleh kepala sekolahnya berbuntut panjang.

Hari ini, Selasa (25/01), mahasiswa kembali turun jalan dan memprotes pemecatan tersebut. Selain itu, mahasiswa juga menuntut agar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak becus dalam menyelesaikan kasus tersebut.

Meski dijaga ketat oleh aparat kepolisian dari Polres Lamongan, rombongan mahasiswa dari Komisariat PMII  Unisda Lamongan ini, tetap melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor dinas pendidikan setempat.

Dalam aksinya, selain menuntut Kepala Dinas Pendidikan mundur, mahasiswa juga menuntut agar Kepala Sekolah SDN Jubel 1 diberhentikan dari jabatannya, karena membuat kebijakan yang melarang siswanya untuk Sholat berjamaah, Bahkan,  kepala sekolah dianggap arogan dengan memecat guru agama di sekolah tersebut.

Nazarudin, salah seorang mahasiswa mengatakan, aksi kali ini dilakukan untuk menuntut agar Kepala Dinas Pendidikan Lamongan dicopot dari jabatannya karena hingga kini tidak bisa menyelesaikan masalah yang terjadi di SD Jubel Lor  Sugio.

”Jika tuntutan kami tidak di penuhi kami akan terus melakukan aksi demo seminggu sekali,” ancamnya.

Sementara itu, menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Lamongan, Adi Suwito, mengatakan, bahwa pihaknya tidak punya wewenang dalam mengangkat dan memberhentikan guru GTT yang dipecat oleh kepala sekolahnya. Karena hal itu merupakan wewenang  dan tanggung jawab lembaga.

Sebelumnya, pemecatan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah Samsul Huda, kepada Rofiq seorang guru agama dinilai mahasiswa tidak berdasar. Pasalnya, Rofiq sang guru agama hanya menginginkan murid-muridnya sholat berjamaah, namun kepala sekolah telah melarangnya, bahkan berujung pada pemecatan.

Usai menggelar aksinya, puluhan mahasiswa ini kemudian meninggalkan kantor Dinas Pendidikan Lamongan dengan berjalan mundur, mereka  mengancam akan mengerahkan masa lebih besar lagi jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. (Crus/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim