Kunjungi Lapas Lamongan, Kakanwil Kemenkumham Jatim Ajak Napi Berdialog

Kunjungi Lapas Lamongan, Kakanwil Kemenkumham Jatim Ajak Napi Berdialog

TerasJatim.com, Lamongan – Keamanan dan ketertiban di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau Rumah Tahanan (Rutan), menjadi salah satu prioritas utama Kanwil Kemenkumham Jatim. Untuk memastikan keadaan kondusif, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Susy Susilawati, menggelar forum komunikasi melalui dialog dengan warga binaan pemasyaraktan (WBP) atau narapidana di Lapas Lamongan, Rabu (22/05/19).

Kegiatan ini sebagai tindak lanjut Surat Edaran Dirjenpas Nomor PAS-501.PK.02.10.03 Tahun 2019 Tentang Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban di Lapas dan Rutan.

Didampingi Kadiv Administrasi Haris Sukamto dan Kadiv Yankumham Hajerati dan jajaran, Susy Susilawati diterima langsung Kalapas Lamongan Ignatius Gunadi. Selanjutnya, rombongan Kakanwil langsung terjun ke blok-blok hunian.

Saat menghampiri sejumlah warga binaan, Susy bertanya tentang layanan dasar yang harus dipenuhi lapas. Seperti air bersih, makanan, ruang hunian hingga pengajuan remisi. “Ada tidak layanan yang bayar? Ada pungli tidak di sini?” Tanya Susy kepada Yosep Tri Antoni, salah seorang napi.

Yosep dan beberapa warga binaan lain mengaku, bahwa semua layanan di Lapas Lamongan gratis. “Jangan karena ada kalapas saja bilang yang bagus-bagus,” ujar Susy.

“Tidak bu, memang tidak ada bayar apapun di sini,” sahut beberapa orang warga binaan.

Namun, Yosep mengeluhkan kondisi air di lapas. Menurutnya, selama 1,5 gahun dirinya berada dalam lapas, airnya kerap kotor. Tak jarang hal ini menyebabkan penyakit kulit. “Airnya agak keruh bu, jadi kami banyak yang menderita sakit kulit,” keluhnya.

Mendengar hal tersebut, Susy berjanji akan segera mencarikan solusi. Dia meminta pihak Lapas untuk segera menghubungi pihak terkait agar solusi yang didapat lebih optimal.

Sementara Kalapas Lamongan, Ignatius Gunadi, mengakui bahwa air bersih menjadi salah satu persoalan klasik di Lapas Lamongan. Kondisi geografis Lamongan yang gersang membuat pihak Lapas tidak bisa berbuat banyak.

Pihak Lapas, lanjut Ignatius, sudah pernah membuat sumur bor sedalam 80 meter, namun, belum juga menemukan air. “Saat ini kami sudah berusaha memanfaatkan air PDAM, tandon dan air sumur yang ada,” terangnya. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim