Kisah Suhriyeh, Wanita Kuli Panggul di Pasar Pabean yang Berangkat Haji
TerasJatim.com, Surabaya – Suhriyeh, wanita 60 tahun, yang sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya, masih tidak menyangka jika tahun ini ia berkesempatan menunaikan rukun Islam ke-5, atau berhaji ke Baitullah.
“Pendapatan saya perhari sekitar Rp.30-40 ribu. Itu pun kalau ramai,” tuturnya, di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), pada Rabu (15/04/2024) malam.
Dari pendapatannya itu, setiap hari ia menyisihkan sekitar Rp.10 ribu sebagai tabungan haji. “Kalau sepi ya paling saya hanya bisa menyisihkan dua ribu rupiah,” tuturnya.
Dengan ketekunannya, sedikit demi sedikit dia berusaha rutin menyisihkan uang hasil jerih payahnya.
“Kalau dari nominal uangnya, sedikit pendapatan saya tetapi Alhamdulillah, barokah. Saya bisa naik haji,” terang wanita asli Sampang, Madura ini.
Setelah menabung sekian lama, pada 2011, Suhriyeh bisa mendaftar haji.
“Saya sendiri yang mendaftar haji karena saya belum berkeluarga,” jelasnya.
Dari keluarga besarnya pun, Suhriyeh adalah satu-satunya yang mendapat kesempatan berhaji. “Kedua orang tua maupun kakak adik saya belum berhaji,” sebutnya.
Suhriyeh menuturkan, jika kuli panggul adalah satu-satunya pekerjaan yang dia lakoni. Dia tidak mempunyai pekerjaan lain. “Pernah mencoba nyambi jualan, tapi saya tidak bakat eh malah merugi,” terangnya.
Profesi sebagai kuli panggul ini telah dia tekuni selama lebih sari 40 tahun.
Memang, pekerjaan Suhriyeh tidaklah ringan. Dia harus memanggul barang dengan berat kisaran 50 kilogram dengan jam kerja dari pukul 20.00 hingga pukul 04.00 Subuh.
“Dulu waktu masih muda malah kuat bisa 60 kilo,” ingatnya.
Barang-barang yang ia panggul antara lain bawang, empon-empon, lombok, dan sejenisnya. “Gimana lagi bisanya cuma ini,” ucapnya sambil tersenyum.
Di tanah suci nanti, Suhriyeh ingin memohonkan doa supaya selamat di dunia maupun akhirat. “Semoga semua kesalahan saya, baik dosa kecil maupun dosa besar diampuni Allah SWT,” harapnya.
Dia juga akan mendoakan keluarganya, semoga diberi kesempatan untuk berhaji ke Baitullah.
Suhriyeh mengaku untuk persiapan keberangkatan ke tanah suci ia mengikuti manasik hingga datang ke ustadz untuk menimba ilmu secara langsung.
Pada musim haji ini, Suhriyeh tergabung pada Kloter 15 dari Kota Surabaya.
Saat berita ini diturunkan, rombongan jamaah calon haji Kloter 15 sudah tiba di tanah suci. (Kta/Red/TJ)