Ketika Calon Bupati adalah Istri Walikota
TerasJatim.com, Malang – Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015 mendatang, menghadirkan berbagai cerita yang unik dan berbeda di setiap daerah pemilihan. Di daerah saya, seperti diketahui, Malang Raya memiliki tiga wilayah yakni Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Sehingga kami memiliki tiga kepala daerah. Saat ini Kabupaten Malang akan mengikuti pilkada serentak 9 Desember seperti daerah daerah lain, disinilah kami memiliki kisah uniknya.
Ada tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Malang, yang telah lolos verifikasi dan akan maju pada pilkada mendatang.
Pasangan no. urut 1 Rendra Kresna-M. Sanusi. Pasangan calon ini didukung oleh lima parpol besar, yakni Golkar, Nasdem, PKB, PKS dan PPP. Pasangan calon ini merupakan calon incumbent yang mengusung jargon Madep Mantep Manetep (M3), dimana Rendra saat ini masih menjabat sebagai Bupati Malang.
Pasangan no. urut 2 Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi. Mereka hanya didukung oleh satu parpol saja yakni PDI-Perjuangan. Pasangan srikandi ini mengusung jargon Malang Anyar yang merupakan simbol perubahan dalam segala bidang.
Pasangan no. urut 3 Nur Cholis-M. Mufidz. Pasangan calon ini merupakan pasangan yang maju melalui jalur independent, dengan mengusung jargon Malang Tahes Kadit Odob (Malang Sehat Tidak Bodoh).
Yang menurut saya paling menarik adalah pasangan no. urut 2, dimana calon Bupati Dewanti Rumpoko adalah istri dari Walikota Batu Eddy Rumpoko, yang masih menjabat sampai 2017.
Nah, disinilah yang menurut saya cukup mengganggu pikiran saya sendiri. Jika nanti Dewanti Rumpoko terpilih menjadi Bupati Malang, siapakah yang akan menjadi Ketua Tim Penggerak PKK di Kota Batu? Dan siapa pula yang menjadi Ketua Tim Penggerak PKK di Kabupaten Malang?
Perlu diketahui, Eddy Rumpoko adalah ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang. Pada saat pengundian no urut pasangan calon akhir Agustus lalu, Eddy Rumpoko juga hadir mendampingi sang istri dengan kapasitas sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, dengan meninggalkan sejenak jabatannya sebagai Walikota Batu. Padahal saat itu adalah hari aktif kerja.
Bagaimana pelayanannya terhadap warga Kota Batu? Bagaimana melaksanakan tanggung jawabnya sebagai Walikota Batu?
Jika nanti Dewanti Rumpoko terpilih menjadi Bupati Malang, bagaimanakah kedua pimpinan tertinggi di wilayahnya masing masing ini membagi waktunya? Kapan menjadi istri Walikota, kapan menjadi Bupati, dan kapan pula menjadi Ketua Tim Penggerak PKK? Kita tunggu saja. (dim/TJ)