Kepala BNPB Tinjau Korban Gempa di Ampel Gading Malang

Kepala BNPB Tinjau Korban Gempa di Ampel Gading Malang
(doc: BNPB)

TerasJatim.com, Malang – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, meninjau lokasi gempa di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampel Gading, Malang Jatim, Minggu (11/04/21). Turut hadir mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Malang Sanusi.

Sebelumnya, Letjen Doni terlebih dahulu mengujungi Posko Utama di Kantor Kecamatan Ampel Gading untuk memastikan bahwa proses penanganan berjalan dengan baik. Di tempat itu, Doni menyampaikan duka yang mendalam bagi warga yang terkena dampak gempa bumi di Selatan Malang.

Doni memastikan, pihaknya akan memberikan dana stimulan bagi warga yang rumahnya rusak dengan kategori Rusak Ringan (RR) sebesar 10 juta, Rusak Sedang (RS) sebesar 25 juta, dan Rusak Berat (RB) sebesar 50 juta.

Untuk mempercepat proses perbaikan, BNPB meminta kepada perangkat daerah setempat untuk melakukan pendataan dan melaporkan sesuai dengan data yang benar. “Rumah warga yang Rusak Ringan dan Rusak Sedang bisa dilakukan perbaikan dengan cara pemerintah daerah memberikan usulan kepada BNPB dengan nama dan alamat yang akurat,” kata Doni.

Sedangkan bagi warga yang mengalami rusak berat, akan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR untuk mempercepat proses perbaikan.

Doni berpesan, agar warga tetap tenang dan tidak panik. Program-program yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten kota atau provinsi yang dibantu BNPB, BMKG, Basarnas, TNI-POLRI dan Tim gabungan lainnya harus sering dilakukan sebagai bagian dari kesiapsiagaan.

Doni pun meminta agar Warga dilatih dan diberikan edukasi terkait literasi kebencanaan, manfaatkan kearifan lokal untuk mencari ide dan inisiatif. “Sebagai contoh, dengan menyiapkan sejumlah kaleng, letakan kaleng di dalam ruangan, ketika kaleng jatuh saat gempa bisa berfungsi sebagai alarm awal,” jelasnya.

“Selain itu, kegiatan siskamling juga bisa dilaksanakan setiap malam. Warga berjaga untuk antisipasi risiko yang muncul seperti gelombang tinggi atau gempa. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan dibangun oleh masyarakat itu sendiri. Kepemimpinan perangkat daerah harus bisa mengajak warga untuk lebih siap menghadapi risiko yang akan terjadi,” tandas dia. (Her/Kta/Red/TJ)

Baca juga: https://www.terasjatim.com/pasca-gempa-di-malang-ratusan-personil-tni-bersihkan-puing-bangunan-yang-ambruk/

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim