Kembali Erupsi, Semeru Semburkan Abu Vulkanik Hingga Ketinggian 600 Meter
TerasJatim.com, Lumajang – Gunung Semeru yang berada di wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jatim, mengalami erupsi dengan tinggi letusan sekitar 600 meter di atas puncaknya, pada Senin (09/09/2024) sore, pukul 16:59 WIB.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di Seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 150 detik,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangannya, Senin petang.
Sebelumnya Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, mengalami 2 kali erupsi pada Senin pagi, yakni pukul 06:54 WIB dan visual letusan tidak teramati. Namun erupsi itu terekam di Seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 109 detik.
Kemudian, erupsi kedua terjadi pada pukul 08:32 WIB dan visual letusan tidak teramati. Namun erupsi itu terekam di Seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 107 detik.
Mukdas menjelaskan, saat ini Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
“Kemudian, di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Semeru. Lantaran rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
“Masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang. Lalu Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkas dia. (Dra/Luk/Kta/Red/TJ)