Keluarga Korban Kekejaman PKI Mengadu
TerasJatim.com, Blitar – Aksi penolakan terhadap munculnya neo PKI terus bermunculan , kali ini giliran keluarga korban kekejaman PKI melakukan aksi mendatangi Pemkot, Pemkab, DPRD kota DAN Kabupaten Blitar. Orang-orang yang tergabung dalam elemen aksi ini mengaku, ada anggota keluarga mereka yang menjadi korban kebiadaban PKI pada tahun 1967 lalu, keluarga mereka ada yang dibunuh pada masa awal PKI masuk ke wilayah Kabupaten Blitar, era sebelum digelarnya operasi trisula.
Dalam aksi ini tidak ada aksi demonstrasi menggunakan speaker, massa melakukan aksi dengan dialog yang cukup kooperatif. Mereka mengetuk pintu dengan baik-baik dan selanjutnya melakukan dialog dengan jajaran Pemda dan Dewan.
Imam Rofingi, Koordinator aksi mengatakan, dalam agenda ini pihaknya menyatakan sikap kepada Pemda dan Dewan, sikap itu adalah penolakan Rekonsiliasi Nasional terhadap pelanggaran HAM berat para eks tahanan politik G30SPKI dan underboundnya. “Kami tolak dengan tegas rekonsiliasi ini karena bertentangan denga Dasar Negara RI Pancasila dan UUD 1945, serta TAP MPRS Nomor : XXV/MPRS/1966, dan juga UU Nomor 27 tahun 1999 tentang kejahatan terhadap keamanan Negara,” terangnya.
Ditambahkannya, dalam hal ini pihaknya juga meminta kepada Pemerintah beserta TNI, Polri untuk mewaspadai, dan menindak dengan tegas kegiatan eks tahanan politik anggota PKI dan neo PKI karena mereka menyebarkan paham komunisme yang bertentangan dengan pancasila.
Menanggapi hal diatas, Kepala Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Blitar yang menerima massa di Kantor Pemkab Blitar mengatakan, pernyataan sikap yang disampaikan oleh massa aksi ini akan diakomodir dan ditindaklanjuti ke Provinsi yang akan menyampaikan hal ini ke tingkat Pemerintah Pusat. “Bapak Presiden sudah menyampaikan, ia tidak berpikir untuk meminta maaf kepada PKI, dan hal ini sudah dirilis ke berbagai media dan tentunya semua juga sudah tahu itu,” pungkasnya. (Aji/TJ)
