Keganjilan Rehab Masjid dari Dana Hibah di Tumpuk Pacitan

Keganjilan Rehab Masjid dari Dana Hibah di Tumpuk Pacitan

TerasJatim.com, Pacitan – Tersemat nama Mohamad Ali Mulham, pada masjid yang ada di Desa Tumpuk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jatim. Beberapa hari terakhir, masjid ini jadi prolog pembicaraan warga di kota 1001 gua, sampai-sampai pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Pacitan pun turun tangan.

Dihimpun dari sejumlah sumber, masjid ini dibangun atas bantuan Pemerintah Arab Saudi pada beberapa tahun silam. Pertengahan tahun lalu, masjid yang berdiri di RT 02, RW 11, Dusun Ngerjo ini, dapat kucuran dana Rp227 juta untuk renovasi. Duit itu berasal dari program Hibah Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2022.

Setelah semua uang itu turun dan dicairkan oleh pelaksana kegiatan serta pengurus masjid, dana tersebut kemudian diminta langsung oleh salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pacitan, daerah pilih (Dapil) Nawangan-Bandar, dengan dalih akan dikerjakan sendiri.

Namun, dalam proses pengerjaannya, diduga ada sejumlah keganjilan yang sampai saat ini belum terungkap. Ditambah lagi adanya kabar dugaan penyelewengan dana hibah terkait rehabilitasi masjid tersebut.

Kabar itu ternyata sudah sampai ke aparat penegak hukum, dalam hal ini kejaksaan setempat. Bahkan, beberapa hari lalu sejumlah orang yang merupakan pelaksana kegiatan pembangunan tempat ibadah itu, telah dimintai keterangan oleh penyidik kejaksaan.

“Masih proses penyelidikan, guna mengetahui, menggali ada tidaknya telah terjadi suatu pelanggaran atau tindak pidana,” ujar Yusaq Djunarto, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Pacitan, melalui pesan WhatsApp yang diterima TerasJatim.com, Rabu (21/06/2023) sore.

Dihubungi terpisah, Gimun, salah satu tim pelaksana kegiatan (TPK) yang juga anggota kelompok masyarakat (pokmas), dan telah dimintai keterangan oleh pihak kejaksaan, enggan bertutur lebih lanjut untuk sementara waktu.

“Mohon maaf, sementara kami belum bisa (wawancara), karena sebetulnya kami sudah dimintai keterangan oleh kejaksaan,” tulis Gimun, melalui pesan WhatsApp, Rabu petang.

“Mohon maaf semua pertanyaan itu sudah ditanyakan oleh kejaksaan, mohon maaf,” sambung dia, membalas sejumlah pertanyaan yang diajukan TerasJatim.com.

Sebelumnya, di sejumlah media, Gimun berceloteh jika dana hibah itu dicairkan pada awal Mei 2022 di salah satu bank daerah di Pacitan. Semua uang tersebut, kata dia, telah diserahkan ke oknum anggota dewan yang dimaksud. Hal ini juga dikuatkan dengan bukti kuitansi yang dibubuhkan tanda tangan

“Dana itu saya ambil dari Bank Jatim bersama 3 rekan pengurus masjid Mohamad Ali Mulham. Saat itu pula, karena diminta, lalu semua uang senilai itu saya serahkan ke Pak Ridwan di rumah makan Abuteke Pacitan,” katanya.

“Waktu uangnya diminta, katanya mau dikerjakan pak Ridwan sendiri. Kita tidak menyangka. Sekarang kami malah terlibat dengan hukum,” imbuhnya.

Agar informasi berimbang, TerasJatim.com pun berupaya menghubungi Ridwan Purnomo Aji, anggota DPRD Pacitan, dari Komisi IV Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Hanya saja, legislator yang namanya terseret dalam lingkaran persoalan itu juga irit bertutur. Dia membiarkan pesan dari TerasJatim.com tanpa memberikan tanggapan. Pun demikian dengan jawabannya.

Dikutip dari sejumlah media, Ridwan justru memperingatkan kepada para pembuat isu agar lebih hati-hati dalam memberikan keterangan. Media itu juga menuliskan, jika yang bersangkutan tidak segan-segan akan membuat laporan balik, ketika tuduhan yang mengarah kepadanya tidak terbukti.

“Hati-hati ini tahun politik. Ketika keterangan itu tidak benar dan ditemukan unsur fitnah, maka kami akan mengandeng praktisi hukum untuk membuat laporan balik,” tulisnya.

Sementara, dilihat dari video yang diterima TerasJatim.com, kondisi masjid yang mencuri perhatian ribuan pasang mata itu masih menyisakan selaksa pekerjaan rumah.

Video berdurasi 48 detik yang diambil pada Rabu (21/06/2023), pukul 09.25 WIB itu, memperlihatkan material bangunan tampak menumpuk di halaman masjid. Di bagian teras juga belum diberi atap. Hanya tiang penyangga yang belum sempurna dalam pengerjaannya.

Sedangkan di bagian dalam masjid, juga belum terlihat baik. Masih banyak yang harus dikerjakan, termasuk pintu dan jendela belum diberi penutup. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim