Kayu Jati Mahal, Pengrajin Membuat Perahu dari Pipa PVC

Kayu Jati Mahal, Pengrajin Membuat Perahu dari Pipa PVC
Matsa'i sedang sibuk menyelesaikan pesanan perahu PVC-nya

TerasJatim.com, Lamongan – Akibat kesulitan bahan kayu jati untuk membuat perahu, warga Lamongan yang satu ini, berinovasi dengan membuat perahu berbahan dasar pipa Poly Vinyl Cloride (PVC).

Bahkan, perahu berbahan dasar pipa PVC karya warga Lamongan inipun, sudah hilir mudik di sungai-sungai di wilayah perairan Lamongan, terutama di kawasan sungai Bengawan Jero.‎

Salah satu pengrajin perahu berbahan dasar pipa PVC tersebut adalah Matsa’i, warga Dusun Plarisan, Desa Jelak Catur, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan Jawa Timur.

Matsa’i mengaku, semula dirinya memang membuat perahu dengan bahan dasar kayu jati. Namun, seiring semakin sulitnya mencari kayu jati yang dipotong panjang dan mahalnya harga kayu jati, Matsa’i memilih membuat perahu dengan bahan dasar pipa Poly Vinyl Cloride (PVC).

“Kalaupun ada kayu jati untuk bahan perahu, harganya juga membumbung tinggi bisa sampai 7 juta untuk membuat satu perahu kecil,” terang Matsa’i yang mengaku mulai uji coba membuat perahu berbahan pipa PVC sejak tahun 1992 lalu.‎

Selain itu, Matsa’i mengaku, ada banyak kemudahan dalam membuat perahu dari pipa PVC, jika dibandingkan dengan bahan dasar kayu jati. “Lebih mudah pembuatan paralon, satu perahu 1 minggu sudah selesai. Sementara kalau membuat perahu dari kayu, butuh waktu berbulan-bulan,” tandasnya.

Matsa’i pun menerangkan cara pembuatan kayu berbahan pipa PVC, yang menurutnya tidak jauh berbeda dengan pembuatan perahu yang terbuat dari kayu.

Pertama kali, pipa PVC kelas AW yang mempunyai dinding tebal dan mampu menahan tekanan mulai dari ukuran diameter 10”, 12”, 15”, atau 20” dipotong menjadi 2 bagian sesuai pesanan. Setelah itu dipress dengan cara di bakar‎. “Berikutnya, membuat dasar perahu yang dibuat runcing, setelah itu dicetak dibentuk perahu dengan dipotong,” terang pria yang mengaku berprofesi awal sebagai tukang gergaji kayu ini.

Setelah pemberian gambar dan pemotongan pipa selesai, mulailah Matsa’i merangkai potongan pipa PVC tadi untuk dijadikan perahu dengan menggunakan sekrup.

Dan jika sudah berbentuk perahu, maka Matsa’i akan mulai melakukan pengeleman. “Setelah kering lemnya lalu di cat dan dihaluskan untuk menghilangkan bekas lem dan potongan pipa paralonnya (pipa pvc,red),” ujar pria yang mengaku tidak bisa baca tulis ini.

Untuk membuat perahu dengan ukuran panjang 6 meter, terang Matsa’i, dirinya membutuhkan pipa PVC sebanyak 2 potong dan 0,5 potong pipa, dimana ini akan menghasilkan perahu dengan tebal 11 milimeter.‎

Matsa’i mengaku, modal awal pada 1992 ketika dirinya memulai usaha ini, adalah Rp. 20 juta yang ia dapat dari pengajuan pinjaman hutang. Modal Rp. 20 juta ini, ia pakai untuk membeli pipa PVC bekas dari salah satu pabrik. ‎‎ Namun seiring perjalanan waktu, Matsa’i kini memetik buahnya.

Omzet dari kerajinan perahu berbahan dasar pipa PVC ini, mampu menembus angka lebih dari Rp 60 juta dalam satu bulan. “Satu bulan rata-rata bisa buat sampai 10 perahu. Ya sekitar Rp 60 juta satu bulan, sudah kepotong membeli bahan,” paparnya.

Harga perahu rata-rata yang dibuatnya berukuran 6 meter adalah Rp. 6 juta, tetapi penghasilannya akan meningkat apabila Ia membuat perahu dengan ukuran yang jauh lebih besar dan panjang. “Ada yang harganya 13 juta yang ukurannya paling besar,” lanjut Matsa’i.

Menurutnya, pesanan perahu dari pipa PVC akan melonjak tajam apabila di kawasan Lamongan dan kota sekitarnya sudah memasuki musim hujan seperti saat ini. “Sekarang mulai musim hujan dan banjir,” terang bapak dari lima anak ini.

Matsa’i menjelaskan, pesanan perahu tidak hanya datang dari Lamongan saja, melainkan produk perahu pipa PVC-nya sudah bisa dinikmati warga tetangga kota Lamongan. “Sudah pernah saya kirim ke luar daerah, ke Tuban, ke Gresik. Tapi belum banyak pesanan dari luar kota. Paling banyak ya Lamongan saja,” tandasnya. ‎

Dari segi harga, perahu berbahan pipa PVC menawarkan harga yang lebih murah. Harga perahu dari pipa paralon Rp 6 juta dan dengan ukuran yang sama untuk perahu berbahan kayu jati harganya bisa lebih dari Rp 10 juta.

“Lagi pula, perahu berbahan baku dari paralon (pipa PVC, red) lebih awet dan tahan cuaca,” pungkas Matsa’i.(Crus/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim