Kawasan Kaldera Bromo Kembali Dibuka Bagi Wisatawan

Kawasan Kaldera Bromo Kembali Dibuka Bagi Wisatawan

TerasJatim.com, Probolinggo – Pasca status Bromo diturunkan dari siaga ke waspada, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) hari ini (Sabtu, 27/02), secara resmi membuka kaldera Bromo bagi para wisatawan.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membuka kawasan kaldera Bromo usai sebelumnya ditutup sejak 4 Desember 2015 lalu. Pembukaan kawasan wisata itu dilakukan menyusul status Gunung Bromo turun dari siaga menjadi waspada sejak Jumat, kemarin (26/02), serta mengacu pada hasil rapat koordinasi yang diselenggarakan hari ini.

Dilansir dari Metrotvnews.com, Kepala Balai Besar TNBTS, Ayu Dewi Utari, mengatakan, dibukanya kembali lautan pasir bagi wisatawan sesuai rekomendasi PVMBG usai penurunan status Gunung Bromo dari siaga ke waspada.

Masyarakat dan wisatawan, kata Ayu, dapat beraktivitas di kaldera Tengger. Namun, tidak diperkenankan ke kawah Gunung Bromo. “Kawasan kaldera terbuka terbatas sejak hari ini. Disesuaikan dengan situasi di lapangan. Sewaktu-waktu bisa ditutup kembali,” kata dia, Sabtu (27/02).

Pihaknya juga melarang kendaraan bermotor masuk ke kawasan Tengger laut pasir sejak 27 Februari sampai 11 Maret. Pelarangan tersebut dalam rangka konservasi ekosistem kawasan Gunung Bromo dan menghormati ritual Wulan Kepitu masyarakat Tengger serta pembenahan jalur wisata.

Ayu menyebut pembukaan Kawasan wisata Gunung Bromo secara penuh dilaksanakan pada 12 Maret. Saat itu kendaraam bermotor dapat memasuki kawasan Tengger laut pasir dengan tetap mengikuti peraturan yang berlaku.

“Kami juga akan mengatur jalan kendaraan bermotor, jalur kuda, dan jalur pejalan kaki. Kami harap aturan ini dapat ditaati dan dipatuhi bersama,” kata dia.

Tidak hanya itu, 10 Maret mendatang akan dilaksanakan kegiatan selamatan budaya Tengger, dilanjut dengan kegiatan kerja bakti oleh seluruh pihak di empat pintu masuk kawasan wisata Gunung Bromo.

“Melibatkan empat daerah (Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang). Acara akan dilakukan secara serentak di kawasan kaldera,” jelasnya.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Bromo ke waspada. Itu mengacu pada data visual dan instrumental yang menurun.

Penurunan status berlaku sejak pukul 13.00 WIB, Jumat, 26 Februari. Daerah bahaya dipersempit dari radius 2,5 kilometer menjadi 1 kilometer.(TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim