Kasus Korupsi Bupati Probolinggo, KPK Periksa Ajudan, Mantan Pejabat, Hingga Ipar Bupati
TerasJatim.com, Probolinggo – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil sejumlah orang untuk diperiksa sebagai saksi kasus jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo tahun 2021 dan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU), yang menjerat Bupati Probolinggo nonaktif, Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin.
Plt Jurubicara KPK, Ali Fikri menjelaskan, setidaknya terdapat 15 orang yang dipanggil, diantaranya Ajudan hingga anak buah Puput, serta saudara dari tersangka Hasan Aminuddin atau ipar tersangka Puput. Mereka diperiksa oleh penyidik KPK di Mapolres Probolinggo Kota.
Belasan saksi yang dipanggil, yakni Hadi Djoko Purwanto (wiraswasta), Abdul Hafid Aminuddin (kakak kandung tersangka Hasan Aminuddin), Mudjito (Camat Maron), Mimik (Kabid Penanaman Modal Kab. Probolinggo) Pitra Jaya Kusuma (Ajudan).
Selanjutnya, Faisal Rahman (Ajudan), Heri Sudjono (mantan Sekdin Perumahan dan Pemukiman Pemkab Probolinggo), Anggit Hermanuadi (mantan Kepala Bappeda Pemkab Probolinggo), Gandhi Hartoyo (Direktur PDAM) Kabupaten Probolinggo.
Kemudian, Yudhi Wibowo (Kabag Administrasi PDAM Kabupaten Probolinggo), Syaiful Anam (Kasubbbag Kas Bendahara PDAM Kabupaten Probolinggo), Tanto Walono (mantan Kepala Badan Keuangan Daerah Pemkab Probolinggo).
Lalu, Nurul Wahidah (Staf Logistik Yayasan Pondok Hati), Agus Budianto (Sekcam Maron), dan Asrul Bustami (Kabid Bina Marga Pemkab Probolinggo).
Dalam perkara jual beli jabatan ini, tercatat sebanyak 18 terdakwa telah dibawa ke Surabaya untuk segera diadili di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya.
Mereka telah dibawa ke Surabaya pada Senin (08/11/2021) dan saat ini menjadi tahanan titipan KPK di Rutan Kejaksaan Tinggi Surabaya serta di Rutan Medaeng. (Kta/Red/TJ)
