Kasus Dugaan Korupsi Pembanguan RPH Unggas Lamomgan Akan Naik ke Penyidikan
TerasJatim.com, Lamongan – Kasus dugaan korupsi pembangunan gedung RPH Unggas di Jalan Kali Anyar Lamongan, terus berlanjut. Setelah pihak Intel Kejari setempat melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak yang diduga terkait dalam penanganan proyek pembangunan gedung yang menelan anggaran APBD DAK Tahun 2022 melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamomgan, dengan nilai Rp.6 Miliar.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak, baik dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan maupun dari rekanan, Kejaksaan Negeri Lamongan juga melakukan pemeriksaan langsung di lapangan bersama tim ahli.
Informasi yang dihimpun awak media, pihak kejaksaan akan segera meningkatkan status perkara tersebut dari penyelidikan menjadi penyidikan. Langkah ini menandakan jika kasus ini akan segera dilimpahkan ke Seksi Pidana Khusus (Pidsus) untuk proses hukum lebih lanjut.
Kasi Intel Kejari Lamongan, MHD Fadly Arby membenarkan, jika berkas perkara kasus tersebut akan diserahkan ke Seksi Pidana Khusus (Pidsus).
“Ya benar, berkas dugaan korupsi pembangunan RPH-U akan dinaikkan ke Pidsus guna proses lebih lanjut,” ujarnya, Kamis (02/11/2023).
Untuk diketahui, pembangunan RPH-U ini menggunakan anggaran APBD DAK tahun 2022 melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, dengan anggaran sebesar Rp.6 milyar. Rincian biaya proyek ini mencakup pengurukan senilai Rp. 665.521.000 yang dikerjakan oleh rekanan CV. Abraj Ashfa, yang beralamat di Dusun Bulak, Desa Sumberaji, Kecamatan Sukodadi.
Sementara untuk pembangunan fisik gedung dan pemasangan rel conveyor RPH-U sebesar Rp.4.357.633.401.51, dikerjakan CV. Fajar Crishna.
Selanjutnya, untuk pengadaan peralatan dikerjakan oleh rekanan CV. Pratama Abadi Sejahtera Sidoarjo, dengan nilai kontrak kurang lebih sebesar Rp.1 milyar. (Def/Kta/Red/TJ)
