Kapolres Pacitan Evaluasi Reward dan Punishment, Hingga Bahas Dugaan Pungli

Kapolres Pacitan Evaluasi Reward dan Punishment, Hingga Bahas Dugaan Pungli

TerasJatim.com, Pacitan – Sejak awal tahun 2021 ini, Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono, berulang kali memberikan reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) kepada jajarannya. Bahkan, penghargaan itu juga diberikan kepada masyarakat yang membantu kinerja kepolisian.

Reward dan punishment tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni untuk memantik semangat para personel Polri di jajaran Kepolisian Resor (Polres) Pacitan khususnya, dan guna meningkatkan kinerja yang lebih baik.

“Tentunya agar anggota lebih bersemangat dan untuk selalu giat kepolisiannya dalam melayani masyarakat,” ujar Kapolres, kepada TerasJatim.com, seusai apel pagi, Senin (31/05/21).

Sejauh ini, kata dia, banyak hal positif di balik pemberian reward dan punishment itu, seperti kinerja anak buahnya lebih maksimal dan aktif. Hal itu terbukti dari beberapa anggota yang sebelumnya mendapat bendera hitam (punishment), kini mendapat reward.

“Evaluasinya cukup positif. Ada Babhinkamtibmas yang bulan lalu dapat bendera hitam, sekarang terima reward. Dia semangat. Di grup (WhatsApp Babhinkamtibmas) aktif mengirim laporan. Saya lihat wah ini berubah nih orang, dari pasif menjadi aktif,” ungkapnya.

Di samping itu, disoal kabar yang beredar di media sosial (medsos) terkait oknum yang melakukan dugaan pungli atau mel saat gelar razia pada beberapa hari lalu, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan memanggil pemilik akun medsos.

Namun, sambung Wiwit, dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukannya, pemilik akun tersebut tidak dapat menunjukkan bukti. Terlebih, yang terjaring razia itu bukan pemilik akun itu sendiri, melainkan saudaranya.

“Itu sudah dipanggil, sudah diklarifikasi ternyata tidak bisa membuktikan dan tidak bisa menunjuk siapa oknum yang melakukan dugaan pungli tersebut. Jadi rupanya itu (razia) terjadi pada adiknya,” terang Wiwit, tanpa menyebut pemilik akun medsos.

Wiwit menceritakan, kegiatan (razia) itu memang ada, namun informasi oleh akun yang ia sebarkan di media sosial bahwa razia itu tidak memakai plang (pemberitahuan adanya pemeriksaan kendaraan).

“Saat kita cek ternyata pakai plang, fotonya juga ada. Mungkin pemilik akun tidak tahu sehingga memunculkan kabar tersebut di sosial media dan otomatis informasi itu tidak benar,” katanya.

“Ke depan jika memang ada kejadian serupa, bukan media sosial tempatnya. Tapi silakan ‘monggo’ lapor ke kantor polisi dan tetap akan kami tindak lanjuti, kita periksa, kita cek dan harus ada bukti juga. Kalau bukti tidak bisa ditampilkan otomatis tidak bisa terpenuhi hal-hal tersebut untuk ditindaklanjuti,” sambungnya.

Selama kepemimpinannya, pihaknya selalu membuka mata dan telinga atas informasi apapun terhadap anggotanya. Ia juga mewanti-wanti kepada jajarannya untuk tidak menyakiti hati masyarakat. “Jangan sekali-kali menyakiti masyarakat, jangan sekali-kali mengambil yang bukan haknya dan jangan mengambil sesuatu yang tidak ikhlas,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim