Kabar Baik, Kota Madiun Jadi Zona Hijau Pertama di Jatim

Kabar Baik, Kota Madiun Jadi Zona Hijau Pertama di Jatim

TerasJatim.com, Madiun – Wilayah Kota Madiun menjadi daerah pertama di Jatim yang berubah statusnya menjadi zona hijau atau daerah yang berhasil mengontrol penyebaran Covid-19.

Hal itu sebagaimana diumumkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang telah dinilai berdasarkan 15 indikator epidemiologis, Sabtu (20/06/20).

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, hal ini menjadi kabar gembira bagi warga Kota Madiun dan juga warga Jatim. Sebab sebelumnya seluruh kabupaten kota di Jatim menjadi zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19. Kini Kota Madiun menjadi daerah pertama yang kembali menjadi zona hijau.

Dengan ditetapkan sebagai zona hijau, maka Kota Madiun bisa dikatakan sebagai daerah yang berhasil mengkontrol persebaran Covid-19. “Alhamdulillah, ini pecah telur zona hijau di Jatim. Tentu kita bersyukur bahwa Kota Madiun menjadi daerah pertama di Jatim yang menjadi zona hijau. Semoga segera disusul dengan daerah lain,” tutur Khofifah, Sabtu (20/06/20) malam.

Tidak hanya zona hijau yang kini disandang Kota Madiun, dari kanal Bersatu Lawan Covid (BLC) yang diupdate hari ini Gugus Tugas Pusat juga meng-update sejumlah daerah zona oranye dan zona kuning serta zona merah. Dimana zona merah berkurang dan zona oranye serta zona kuning Jatim bertambah.

Kini zona merah atau daerah berisiko tinggi penularan Covid-19 Jatim telah turun dari 12 daerah menjadi 7 daerah, yakni Kabupaten Jombang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Mojokerto

Sedangkan untuk zona oranye atau daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19, yakni Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Malang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Nganjuk.

Kemudian juga Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Magetan, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan.

Berikutnya untuk zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19 di Jatim meliputi Kabupaten Madiun, Kota Probolinggo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kota Pasuruan. Kemudian juga Kabupaten Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Ngawi, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Lumajang.

Khofifah juga menjelaskan, berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tingkat kematian kasus Covid-19 di Kota Madiun nol atau CFR 0%. “Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Madiun selama 3 bulan tercatat hanya ada 7 orang. Testing melalui rapid test juga telah dilakukan secara massif yang dilanjutkan dengan pemeriksaan TCM. Selain itu, tren penambahan jumlah pasien positif Covid-19 sangat rendah, rata-rata hanya bertambah 1 orang setiap 1-2 minggu,” sebut Khofifah.

Selain itu, Khofifah juga mengapresiasi bahwa salah satu yang menjadi alasan Kota Madiun berhasil menjadi zona hijau adalah tracing ratio di Kota Madiun yang dinilai bagus. Dimana setiap satu pasien terkonfirmasi positif rata-rata ditemukan tracing OTG/ODP sebanyak 30 orang dan segera di lakukan isolasi.

Selain itu sejauh ini, selama masa pandemi PDP yang meninggal di Kota Madiun tercatat hanya 3 orang dimana semuanya swab negatif. Kota Madiun sebelumnya juga mendapatkan penghargaan dalam kategori tertinggi Kota Sehat oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri di akhir tahun 2019 lalu.

“Semoga capaian ini menjadi motivasi bersama untuk Jawa Timur bisa terbebas dari Covid-19. Tapi meski sudah berstatus sebagai zona hijau bukan berarti warga Kota Madiun kemudian lengah untuk disiplin meneg akkan protokol kesehatan. Memakai masker, physical distancing, mencuci tangan dengan sabun harus terus dilakukan, sampai pandemi ini benar-benar berakhir,” harap Khofifah.

Tak terkecuali di daerah yang zona merah, zona oranye, dan zona kuning, Khofifah kembali menegaskan bahwa obat dari Covid-19 belum ditemukan. Oleh sebab itu faktor kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan adalah hal terpenting. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim