Jelang Tutup Tahun, Harga Beras dan Telur di Pasar Tradisional Madiun Merangkak Naik
TerasJatim.com, Madiun – Menjelang akhir tahun, sejumlah kebutuhan bahan pokok atau sembako di wilayah Madiun mulai mengalami kenaikan. Kenaikan signifikan terjadi pada dua komoditas, yakni telur dan beras.
Hal tersebut dapat diketahui di sejumlah pedagang sembako di Pasar Dolopo Baru Madiun.
Abusori, salah satu pedagang sembako mengaku, kenaikan mencolok terjadi pada beras kualitas biasa yang semula harga Rp7500 kini naik menjadi Rp10.500 perkilogramnya, atau mengalami kenaikan sebesar 3 ribu rupiah perkilogramnya.
Begitu juga dengan harga telur ayam negeri yang sebelumnya Rp17.000 hingga Rp18.000, kini menjadi Rp23.000 atau mengalami kenaikan sebesar 5 ribu rupiah perkilogramnya.
Kenaikan beras terjadi karena saat ini banyak petani yang tengah beralih menanam jagung, sehingga hal inilah yang menyebabkan harga beras melambung, meski permintaan konsumen masih dalam taraf wajar.
“Yang banyak naiknya ya beras sama telur, Beras eceran Rp10.500, telur Rp23.000,” ungkap Abusori, Rabu (27/12).
Sementara itu, Jamiatun, pedagang daging ayam menuturkan, meskipun tidak signifikan, daging ayam negeri juga mengalami kenaikan dari yang semula Rp27.000 hingga Rp28.000 ribu, kini menjadi Rp30.000 perkilogramnya “Daging ayam 30 ribu mas, ini sudah ada dua minggu naiknya,” tuturnya.
Tak ayal, kenaikan harga sejumlah bahan pokok tersebut dikeluhkan sejumlah konsumen terutama harga beras yang menjadi kebutuhan vital sehari-hari.
Sri, salah satu pembeli mengaku keberatan mendapati kenaikan harga beras hingga di atas 10 ribu rupiah perkilogramnya, dan diperkirakan masih akan terus merangkak naik. “Biasanya gak segitu, naiknya banyak. Ya kaget dan keberatan,” keluhnya.
Adapun sejumlah kebutuhan lain masih terbilang stabil seperti bawang putih dikisaran Rp16.000 hingga Rp17.000 rupiah perkilogram, bawang merah kualitas sedang Rp15.000 perkilogram, kualitas bagus Rp20.000 perkilogram.
Sedangkan harga gula Rp11.000 perkilogramnya, dan minyak goreng kemasan Rp12.000 rupiah perkilogramnya. (Bud/Kta/Red/TJ)
