Jalur Pendakian Semeru Masih Ditutup

Jalur Pendakian Semeru Masih Ditutup

TerasJatim.com, Lumajang – Jalur pendakian Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih ditutup sementara setelah terjadi peristiwa hilangnya dua pendaki asal Cirebon ditemukan selamat oleh tim SAR gabungan.

“Kami masih menutup jalur pendakian Semeru hingga batas waktu yang tidak ditentukan, meskipun dua pendaki yang hilang sudah ditemukan dalam kondisi selamat dan dibawa pulang keluarganya,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru John Kennedie di Lumajang,  Kamis(26/05).

Kennedie menegaskan, pihaknya masih akan melakukan evaluasi terhadap jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut ini.

“Perlu dilakukan evaluasi dengan sejumlah pihak terhadap kejadian itu, sebelum membuka jalur pendakian Semeru untuk wisatawan. Sehingga diharapkan tidak ada lagi pendaki nekat atau menerobos naik ke puncak Semeru (Mahameru),” paparnya.

Kennedie menyayangkan tindakan sejumlah pendaki nekat naik ke Mahameru, meskipun pihaknya membatasi jalur pendakian gunung Semeru hanya sampai Kalimati saja.

“Batasan pendakian hingga ke Kalimati sesuai dengan rekomendasi PVMBG menyatakan jarak aman Gunung Semeru berstatus waspada yakni radius 4 kilometer dari puncak Jonggring Saloko karena berbahaya,” tegasnya.

Lebih jauh Kennedie mengatakan, tidak semua pendaki melanggar aturan dengan nekat naik ke Mahameru, namun masih banyak pendaki yang masih mematuhi rekomendasi TNBTS dan melakukan pendakian hingga ke Kalimati.

“Berbagai cara sudah kami lakukan yakni memberikan penjelasan kepada pendaki untuk tidak naik ke puncak, bahkan para pendaki sudah menandatangani surat pernyataan di atas materai untuk melakukan pendakian hingga Kalimati saja, namun hal itu masih dilanggar,” paparnya seperti dilansir dari Antara.

Pihak TNBTS, sambung Kennedie, sudah memberikan catatan daftar hitam kepada para pendaki yang menerobos ke puncak Semeru, termasuk kepada rombongan pendaki asal Cirebon sempat dinyatakan hilang itu.

Sebelumnya, dua pendaki Semeru bernama Zirli Gita Ayu Safitri (17), pelajar asal Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, dan Supyadi (27), asal Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon dinyatakan hilang pada Jumat (20/5), setelah mereka nekat naik ke puncak Semeru.

Tim SAR gabungan menemukan kedua survivor itu di air terjun Gunung Boto pada Selasa (24/05) dan keduanya dievakuasi ke Dusun Tawon Songo, Desa/Kecamatan Pasrujambe pada malam harinya untuk dibawa ke RS dr Hariyoto Lumajang, kemudian dibawa pulang keluarganya ke Cirebon pada Rabu (25/05). (Luk/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim