Jalan Purwosari-Ngambon Bojonegoro Rusak Parah

Jalan Purwosari-Ngambon Bojonegoro Rusak Parah

TerasJatim.com, Bojonegoro – Sejumlah warga yang setiap harinya menggunakan jalur jalan Kecamatan Purwosari-Ngambon mengeluhkan rusaknya jalan poros antar kecamatan tersebut.

Selain aspalnya sebagian besar terkelupas, banyak pula lobang menganga yang membahayakan pengendara roda dua, apalagi jika tergenang air.

Warga setempat mengaku, rusaknya jalan raya itu disebabkan banyak faktor. Salah satu di antaranya adalah dampak aktivitas truk pengangkut material Proyek Gas Unitisasi Jambaran Tiung Biru dengan tonase tinggi, serta kemungkinan kualitas jalan yang memang buruk.

“Memang banyak dilewati truk proyek muatan berat,” ujar Sukamto, salah satu warga setempat, pada Minggu (04/03).

Meski sudah ada penanganan dari pihak terkait, jalan sepanjang 5 kilometer itu tetap saja tidak bisa mulus. Bertahun-tahun jalan antar kecamatan itu rusak di sana-sini karena hanya dilakukan tambal sulam.

“Ya memang sudah ada perhatian dari pemerintah, tetapi hanya sebatas tambal sulam. Terkesan tidak ditangani secara maksimal. Jadi ya rusak lagi, berlobang lagi,” imbuhnya.

Parahnya, saat musim hujan seperti ini lobang-lobang itu tergenang air sehingga membuat samar pengendara terutama roda dua. Jika tidak hati-hati maka bisa oleng dan terpelanting jatuh akibat terperosok lobang tersebut.

“Bahaya kalau lewat sini pas hujan karena lobangnya tergenang air. Apalagi jika pengendara bukan orang yang terbiasa lewat sini, bisa-bisa terpelanting akibat kejeglong (baca: terpersosok),” tukas Fatoni, seorang pengendara roda dua kepada TerasJatim.com.

Menurutnya, entah sudah berapa pengendara yang terjatuh akibat tidak mengetahui medan jalan yang penuh lobang itu. Meski menurutnya hingga kini belum ada kabar mengakibatkan kematian, namun hal itu tetap membahayakan.

“Banyak pengendara yang terjatuh karena terpelanting atau terpeleset akibat tidak menyangka ada lobang dalam karena tertutup genangan air,” imbuhnya.

Berdasar pantauan di lapangan, setidaknya ada tiga titik kerusakan terparah di jalur poros antar kecamatan tersebut, yakni sepanjang jalur turut Desa Tlatah, Ngrejeng, dan Pelem.

Fatoni berharap, ada penanganan serius dari pemerintah terkait rusaknya jalan ini. “Jangan hanya ditambal sulam asal-asalan agar tidak terus menerus jatuh korban dan menghambat percepatan arus ekonomi warga,” pungkasnya. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim