Jadi Korban Arisan Bodong, Sejumlah Biduan di Malang Datangi Markas Polisi

Jadi Korban Arisan Bodong, Sejumlah Biduan di Malang Datangi Markas Polisi

TerasJatim.com, Malang – Ada pemandangan lain di Mapolresta Malang Kota, pada Senin (25/07/2022) sore. Terlihat, sejumlah wanita cantik mendatangi markas polisi di Jl. Jaksa Agung Suprapto, wilayah Klojen, Kota Malang tersebut.

Usut punya usut, kedatangan perempuan yang rata-rata masih berusia muda itu datang untuk mengadu setelah menjadi korban penipuan arisan yang diikutinya.

Mereka datang bersama-sama sambil membawa sejumlah bukti laporan, diantaranya screenshot percakapan WhatsApp di salah satu grup arisan yang mereka ikuti, serta bukti transfer pengiriman uang.

Sasha Veronica, salah satu korban menjelaskan, bahwa awalnya arisan yang diikutinya itu semuaanya berjalan normal. Hingga pada 15 Juli 2022 lalu, pengelola arisan berinisial LVV, wanita 30 tahun, tiba-tiba menghilang dan tak dapat dihubungi.

Selanjutnya, Sasha bersama beberapa rekannya berusaha untuk menghubungi LVV. Namun orang yang dicarinya itu justru menghilang.

Merasa tertipu, Shasa bersama korban lain memilih untuk melapor ke polisi. “Kami juga sudah mendatangi rumahnya dan tidak ketemu. Nomor handphone juga tidak aktif. Makanya kemudian kami melapor,” urai Sasha.

Sasha menyebut, terdapat puluhan orang yang yang mengikuti arisan yang diduga bodong tersebut. Sebagian besar merupakan penyanyi dangdut atau biduan yang tersebar di Malang Raya. Beberapa juga ada yang berada dari luar daerah. Sementara terduga pelaku juga dikenal sebagai biduan.

“Kami mau ikut juga karena sudah kenal (sama pelaku),” tambahnya.

Sejauh ini, Sasha menyebut bahwa dirinya mengalami kerugian mencapai Rp48 juta. Semua uang tersebut ia gunakan untuk membeli nomor arisan yang ditawarkan pelaku. Tetapi kemudian terduga pelaku justru menghilang dan hingga kini tak bisa dihubungi.

“Sebelumnya sudah pernah dapat. Sekarang sisa Rp48 juta itu yang belum,” jelasnya.

Sementara itu, korban lainnya, Vita Alesyia, menyebut jika dirinya mengalami kerugian hingga Rp37 juta. Uang itu ia gunakan untuk membeli beberapa nomor arisan yang ditawarkan pelaku melalui grup WhatsApp ‘Info Slot Ayasvindy’ yang dikelola oleh terduga pelaku. “Arisannya itu dijual beragam. Misal dengan tebus Rp7 juta nanti dapatnya Rp12 juta,” katanya.

Vita menambahkan, model arisan yang ditawarkan oleh LVV adalah dengan memberikan keuntungan sesuai dengan varian waktu. Setelah itu, para korban diminta untuk menyetorkan uang arisan dengan nominal tertentu yang sudah disepakati dengan dalih bakal mendapatkan keuntungan setelah tiba masa penarikan. Adapun variasi waktu arisan adalah harian, mingguan sampai dengan bulanan dengan bandrol mulai Rp1,5 juta sampai puluhan juta.

“Arisan tersebut ditawarkan melalui grup WA. Nanti jumlah yang didapat sesuai dengan peserta arisan. Semisal jika mengambil arisan big senilai Rp5 juta perbulan, maka nanti dapatnya Rp75 juta,” ungkap Vita.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga, mengaku pihaknya telah menerima aduan dari sejumlah korban.

Bayu menuturkan, pihaknya akan segera meminta keterangan dari para korban guna mendalami kasus penipuan tersebut. “Saat ini masih konsultasi,” pungkas dia. (Idn/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim