Iseng di Medsos, Hewan Kurban Laris

Iseng di Medsos, Hewan Kurban Laris

TerasJatim.com, Bojonegoro – Idul Adha atau yang biasa disebut Riyoyo Besar atau Riyoyo Qurban merupakan berkah tersendiri bagi para peternak sapi dan domba. Bahkan, tak jarang mereka yang sejatinya bukanlah peternak, mampu menangguk untung puluhan juta rupiah lantaran dengan cerdas melakukan manuver bisnis sebagai pedagang hewan qurban dadakan dengan promo di media sosial (medsos).

Sepanjang pinggiran jalan acapkali terlihat sekumpulan hewan qurban yang dijajakan pedagang dadakan tersebut. Selain sekadar menjajakannya, tak sedikit di antara mereka yang memanfaatkan medsos sebagai sarana promosi hingga transaksi hewan qurban dagangannya. Ya, melalui medsos puluhan hewan ternak terjual lantaran prosesnya online, lantaran tinggal posting gambar beserta harga dan tunggu komentar konsumen yang berminat, beres !.

“Awalnya sebenarnya saya iseng-iseng menggunakan fb, bbm dan WA untuk mempromosikan kambing-kambing saya ini, menowo payu. Saya masuk ke berbagai grup yang ada. Alhamdulillah banyak yang berminat juga ternyata,” ujar Khoirul Huda, salah satu pedagang dadakan yang mangkal di kilometer 1 Jalan Raya Babat-Bojonegoro, Rabu (23/09) malam.

Pada mulanya, pria yang mantan Ketua Panwascam Baureno itu mengaku ragu untuk promosi hewan qurban miliknya melalui jejaring sosial. Tapi setelah melihat respon dari para calon konsumen hewan qurban, akhirnya setiap hari ia terus meng-*update* info terkait jumlah, spec, harga dan apa saja soal hewan dagangannya.

“Tapi syaratnya harus jujur dan tidak ngakali konsumen. Kalau foto hewan yang diposting di dunia maya bagus, saat ketemu darat juga harus bener-bener bagus agar mereka tidak kecewa. Kalau sudah laku ya harus diinformasikan di medsos juga,” lanjutnya.

Selain itu, kata dia, harus sabar dan mau menjawab pertanyaan-pertanyaan calon konsumen walaupun kadang ada juga yang hanya iseng, konyol dan mengirimkan spam. Modal utama dodolan itu, lanjutnya, selain jujur juga harus sabar menghadapi konsumen, apalagi dodolan di dunia maya seperti ini.

“Prinsipnya, setelah tawar-menawar harga melalui medsos dan deal, konsumen langsung saya sumanggakno ketemu “darat” melihat hewannya langsung, agar sama-sama aman. Kalau sama-sama sepakat, bayar di tempat langsung kita kirim sesuai alamat pembeli,” imbuhnya.

Dari 50 ekor hewan qurban dagangannya yang berupa kambing jenis gibas dan jenis jawa, sudah 43 ekor yang laku, dengan kisaran harga yang dibandrol antara Rp1,5 juta hingga Rp3,5 juta. Ia mengaku, masih tetap melayani pembelian hewan qurban hingga tiga hari ke depan sesuai ketentuan tentang waktu penyembelihan hewan qurban, yakni tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah. “Berarti gak rugi olehku dolanan medsos*,” pungkasnya sambil tertawa.(saiq/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim