Insiden Penganiayaan Suporter Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia Harus Minta Maaf Secara Resmi
TerasJatim.com, Surabaya – Terkait insiden penganiayaan suporter Indonesia saat laga kualifikasi Piala Dunia 2020 di Malaysia, Pemerintah Indonesia meminta agar Pemerintah Malaysia meminta maaf secara resmi dan bukan lewat media sosial twitter .
Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, usai membuka wayang kulit di DPRD Jatim, Sabtu (23/11/19) malam.
Zainuddin mengaku telah mengetahui permintaan maaf dari Pemerintah Malaysia yang dilontarkan lewat media sosial pasca insiden penganiayaan suporter Indonesia yang terjadi di Kuala Lumpur pada 19 November lalu. “Pemerintah Malaysia harus meminta maaf secara resmi kepada masyarakat Indonesia,” katanya.
Terlebih, lanjut dia, pasca insiden penganiayaan tersebut, Kemenpora telah melayangkan surat secara resmi kepada Pemerintah Malaysia agar mengusut tuntas peristiwa ini, serta menuntut penyelesaian secara hukum terhadap pelaku penganiayaan dan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia. “Jadi, karena kami sudah mengirim surat secara resmi, maka semestinya Pemerintah Malaysia juga harus menyampaikan permintaan maaf secara resmi pula,” ujarnya.
Zainudin mencontohkan, insiden penganiayaan terhadap suporter Malaysia juga pernah terjadi saat kedua tim nasional tersebut berlaga di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. “Saat itu, pemerintah Indonesia langsung meminta maaf secara resmi. Bahkan, Menpora kita yang ketika itu dijabat Pak Imam Nahrowi datang langsung ke Kemenpora Malaysia untuk menyampaikan permintaan maaf,” katanya.
Semestinya, sambung Zainudin, pemerintah Malaysia juga bisa berlaku bijak untuk menyampaikan permintaan maaf secara resmi seperti yang pernah dilakukan pemerintah Indonesia. “Kalau meminta maaf secara resmi nanti pasti kami maafkan kok. Asalkan juga ada kepastian bahwa pelaku penganiayaannya telah diproses secara hukum,” tandasnya. (Jnr/Kta/Red/TJ)
