Insan Pers Bojonegoro Berduka, Reinno Pareno Wartawan Senior Berpulang

Insan Pers Bojonegoro Berduka, Reinno Pareno Wartawan Senior Berpulang

TerasJatim.com, Bojonegoro – Suasana duka menyelimuti insan pers di Bojonegoro Jatim. Tersiar kabar bahwa Reinno Pareno, salah satu wartawan senior di Bojonegoro, tutup usia pada Senin (13/07/20) pagi.

“Telah berpulang kakak saya Reinno Pareno, pagi ini (13/07) pukul 06:29 di RS Muna Anggita karena penyumbatan pembuluh darah di kepala, rencana jenazah akan dimakamkan di TPU Desa Kenongosari, Kecamatan Soko, Tuban sekitar pukul 10 pagi. Mohon dimaafkan bila ada kesalahan.” tulis Ramon Pareno, adik almarhum di WA Grup Wartawan Bojonegoro.

Sontak, kabar kepergian Bang Reinno (sapaan akrab almarhum) tersebut membuat sejumlah wartawan baik grup Humas Pemkab, Polres, Kodim, Kejaksaan maupun komunitas, banjir doa dan ucapan bela sungkawa untuk almarhum.

Semasa hidup, Reinno dikenal sebagai wartawan pejuang yang perduli dan menjadi pembela rekan-rekan seprofesinya. Selain itu, ia juga memiliki jiwa sosial tinggi terhadap mastyarakat luas.

Hal ini diungkapkan Agus Sighro Budiono, rekan wartawan seangkatan almarhum, yang menyebut Reinno adalah tipe sahabat yang tulus dan tidak setengah-setengah dalam membela kawan-kawan pers jika tersandung persoalan.

“Selain itu jiwa sosialnya juga besar. Itu dibuktikan dengan inisiatifnya membentuk PWB Care, yaitu sebuah lembaga di bawah naungan Persatuan Wartawan Bojonegoro (PWB) yang diketuainya,” ungkap mantan Sekretaris PWB yang saat itu mendampingi kepengurusan almarhum.

Lanjut Sighro, PWB Care bergerak di bidang sosial, khususnya pada saat terjadi bencana alam. Bukan hanya di Bojonegoro, PWB Care juga melakukan aksi sosial pada saat erupsi Merapi. Pendeknya, kata dia, Reinno orang yang total dan bertanggung jawab dalam mengabdikan dirinya di dunia jurnalistik.

“Yang saya terus ingat adalah cara Reinno menyemangati teman-teman wartawan untuk terus berkarya. Reinno membuat slogan: “Tiada Hari Tanpa Menulis”, kata-kata itu di tulis di tembok kantor PWB, sehingga ketika kumpul-kumpul selalu ingat bahwa tugas wartawan adalah menulis,” tukas dia mengenang almarhum.

Sementara itu kawan seangkatan almarhum lainnya Sandi Suswondo, menandaskan, bahwa almarhum adalah jurnalis dan pejuang pers sejati. “Saya kenal Reino Pareno sejak almarhum menjadi Wartawan Harian sore Surabaya Post. Almarhum adalah orang pers sejati, karena keluarga besar alrmarhum sepak terjangnya di media. Bapak Almarhum Prof Dr Sam Abede Pareno juga tokoh pers nasional,” ungkapnya.

Bang Reino Pareno, sebut Sandi, adalah seorang pejuang pers di Bojonegoro Ia adalah sebagai pencetus lahirnya organisasi pers lokal yang bernama Persatuan Wartawan Bojonegoro (PWB), dan menjabat 2 periode sebagai ketua PWB.

“Orangnya sangat perduli terhadap sesama wartawan dan sering memberi tauladan bagi para wartawan pemula. Selain itu almarhum juga supel, ramah dan jiwa penolongnya sangat tinggi, pungkas pria yang juga pernah menjadi Ketua PWB ini.

Atas berpulangnya tokoh wartawan Bojonegoro, ratusan pelayat dari kalangan wartawan berbagai media dan organisasi, hadir bertakziah dan ikut mensholatkan serta mengantar almarhum hingga dikebumikan di TPU Desa Kenongosari, Kecamatan Soko Tuban.

Tampak karangan bunga ucapan bela sungkawa dari rekan seprofesi berjajar di lokasi rumah duka di RT 3 RW 1 Desa Kenongosari, Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.

Sekadar diketahui, almarhum Reinno Pareno terakhir mengabdi sebagai wartawan di media regional harian Duta Masyarakat. Almarhum tutup usia pada usia 47 tahun dengan meninggalkan 1 istri dan 3 anak.

Selamat jalan kawan, doa kami menyertai kepergianmu! (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim