Ikut Trend Tiktok, 11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri dengan Silet

Ikut Trend Tiktok, 11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri dengan Silet
Ilustrasi

TerasJatim.com, Situbondo – Sebanyak 11 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dawuhan 2, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo Jatim, dilaporkan telah melukai tangannya sendiri.

Aksi berdarah ini dilakukan diduga karena ingin mengikuti trend di media sosial Tiktok.

Kejadian tersebut memantik perhatian dari sejumlah pihak di Situbondo. Salah satunya, pihak kepolisian setempat.

Bersama instansi terkait, aparat kepolisian langsung menggelar pertemuan di salah satu sekolah dasar di Situbondo, pada Senin (02/10/2023) kemarin.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Kapolsek Situbondo Kota Iptu Harnowo, Korwil Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Situbondo Ririn Yunaini A, Kepala Sekolah Sri Rahmatillah, serta perwakilan Komite Sekolah dan wali murid.

Kepala Sekolah, Sri Rahmatillah menyampaikan, bahwa pertemuan tersebut dilaksanakan untuk menindaklanjuti temuan adanya siswa SD yang melukai tangannya sendiri. Dia berharap, dengan adanya pertemuan itu kejadian tersebut tidak terulang di kemudian hari.

“Tidak ada yang perlu disalahkan atas kejadian ini, namun kita harus bekerja sama untuk menanggulangi masalah ini, sehingga mohon bantuan semua pihak, baik orang tua, sekolah dan instansi lain, termasuk Polsek Situbondo Kota yang selama ini bekerja sama dalam hal antisipasi bullying,“ ungkapnya.

Sementara itu, Korwil Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Situbondo, Ririn Yunaini menyampaikan, bahwa kejadian siswa yang menggores lengan tersebut dapat dengan cepat diketahui oleh pihak sekolah, sehingga tidak terjadi hal yang fatal.

Ririn juga sependapat, bahwa tidak ada yang boleh disalahkan atas kejadian tersebut, terutama anak, baik orang tua atau guru harus mengajari anak tentang nilai positif dan negatif tentang suatu hal. Terlebih harus melakukan pendampingan terhadap anak-anak.

“Untuk para orang tua agar menyempatkan waktu untuk anak, meskipun hanya sebentar, sehingga orang tua menjadi tempat curhat anak, bukan ke pihak lain,” ujarnya.

Ia pun meminta, agar para guru untuk terus mengontrol siswanya dan dilakukan sidak setiap minggunya. Sehingga apabila ada hal yang disinyalir ada kejanggalan ataupun masalah pada anak, dapat segera diatasi.

“Pihak sekolah bisa menyampaikan kepada wali murid, begitu juga saat ada temuan di rumah agar disampaikan kepada pihak sekolah,“ teranngnya.

Senada, Kapolsek Situbondo Kota, Iptu Harnowo menegaskan, bahwa tanggung jawab perkembangan anak adalah tanggung jawab bersama, baik pihak sekolah atau keluarga. Lantaran anak peka dan rentan pengaruh dari luar, terutama media sosial.

Pihaknya mengimbau agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, dan para orang tua agar selalu memberikan perhatian kepada putra putrinya.

“Ini penting, sehingga apabila ada sesuatu hal terjadi, orang tua atau wali murid akan lebih paham dan cepat mengetahuinya,” ucapnya.

Harnowo menambahkan, yang perlu diperhatian oleh orang tua adalah penggunaan media sosial atau HP, dan perlu pengawasan juga pembatasan dalam penggunaannya.

Hal itu, sambung dia, karena ada sisi negatif dimana akses informasi yang tidak terbatas di dunia maya.

“Kami sependapat, terkait permasalahan yang terjadi tidak perlu saling menyalahkan. Yang terpenting berikan pengertian dan perhatian kepada anak-anak agar tidak terjerumus pada hal negatif yang viral di media sosial,“ pungkasnya. (Luk/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim