HPN 2025, Wartawan Pacitan Tebar Cinta
TerasJatim.com, Pacitan – Di bawah langit mendung pagi di akhir pekan, puluhan insan pers di Pacitan, Jatim, berbagi simbol kedamaian kepada masyarakat.
Para kuli tinta ini nampak tidak seperti biasanya; melakukan kegiatan jurnalistik. Namun, terlepas dari hal itu, mereka yang tergabung dalam Forum Pewarta Pacitan (FPPA) ini menebar kasih, di titik nol kilometer, atau Selatan Alun-alun.
Para jurnalis ini menyapa warga yang sedang beraktivitas menatap pagi. Sapa itu tak sekadar tegur semata, atau melempar senyum lalu dibalas senyum, namun mereka bagi-bagi bunga, di jalanan jantung kota 1001 gua.
“Terima kasih bunganya. Selamat hari pers,” ucap salah satu pengguna jalan, usai menerima setangkai mawar putih, yang di dalamnya tersemat kalimat Hari Pers Nasional, Minggu (09/02/2025).
Aksi tersebut, adalah salah satu rangkaian dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Kabupaten Pacitan. HPN yang dirayakan tiap tanggal 9 Februari ini, jadi momen berharga bagi para pewarta.
“Selamat kepada rekan-rekan pers. Semoga hari pers ini membawa keberuntungan bagi kita semua, dan semoga rekan pers terus meliterasi, menginspirasi masyarakat Pacitan,” ujar Khemal Pandu Pratikna, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra, yang sedang berolahraga.
Wajah-wajah berseri para pencari berita ini seolah jadi gairah Minggu pagi di Jalan A. Yani. Tak ada kesah yang mengusik, selain ketulusan dan keteduhan hati. Seperti bunga-bunga yang dibagikan di bulan penuh cinta ini.
“Bunga adalah simbol kedamaian, keindahan, dan aksi bagi-bagi bunga ini adalah bentuk kepedulian wartawan Pacitan kepada masyarakat,” ujar Sutikno, Ketua FPPA.
Pada rangkaian HPN tersebut, FPPA juga menggelar bakti sosial, yakni dengan memberikan santunan kepada keluarga wartawan yang sudah lebih dulu menghadap Sang Khalik.
“Kami ingin mengenang jasa teman-teman sejawat yang telah lebih dulu berpulang. Ini adalah bentuk solidaritas kami sebagai insan pers,” ungkap Yusuf Arifai, Ketua Panitia HPN 2025 Pacitan.
Sejumput aksi kecil sosial itu cukup mendulang isak. Kedatangan rombongan rekan jurnalis di kediaman keluarga almarhum, seakan membuat mendung di langit Pacitan makin pekat, tapi hujan lebih dulu jatuh di pipi.
Silaturahmi dengan keluarga almarhum Muhammad Nasrullah, David Eka Kuncara, Agus Wakijan, Agus Hermawan, dan Supri Rahmawati, para jurnalis di Pacitan yang sudah tutup usia, juga jadi pengingat bagi kita bahwa semua akan kembali. “Karya mereka masih tetap hidup. Abadi,” imbuh Yusuf, di sela-sela menyerahkan santunan. (Git/Kta/Red/TJ)
