Hore… Waduk Pejok Bojonegoro Akan Segera Dibangun

Hore… Waduk Pejok Bojonegoro Akan Segera Dibangun

TerasJatim.com, Bojonegoro – Keseriusan Pemkab Bojonegoro dalam upaya meningkatkan kedaulatan pangan semakin nyata. Hal ini terbukti dalam berbagai perencanaan pembangunan infrastruktur termasuk rencana pembangunan Waduk Pejok Kepohbaru pada tahun 2022 mendatang.

Terkait rencana pembangunan Waduk Pejok ini, Pemkab Bojonegoro pada Sabtu (31/10/20) telah melakukan Sosialisasi Lahan Terdampak Rencana Pembangunan Waduk Pejok Dan Pengelolaan DAS Secara Terpadu.

Kegiatan sosialisasi bertempat di Balai Desa Pejok tersebut dilaksanakan oleh Dinas PU SDA Bojonegoro sebagai leading sektor program dengan dihadiri jajaran Forkopimda, Perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS Bengawan Solo.

Hadir pula dalam sosialisasi antara lain Perwakilan BPN, Asisten II, Kepala Bappeda, Kepala Dinas PU SDA, Forkopimcam Kedungadem, Kepohbaru, Kades Pejok, Kendung, Kesongo, serta perwakilan warga terdampak.

Pembangunan Waduk Pejok atau oleh warga setenpat biasa disebut Waduk Dali atau Waduk Bedah tersebut memang sudah sejak jaman penjajahan Belanda. Lokasinya berada di perbatasan dua Kabupaten yakni Bojonegoro tepatnya di sisi sebelah kiri sungai masuk Desa Pejok Kepohbaru dan di sisi sebelah kanan sungai masuk Desa Talunrejo Kec Bluluk Lamongan.

Luas genangan waduk 147 ha yang mampu menampung volume air efektif 3.83 juta m³ yang nantinya memiliki fungsi sebagai irigasi, air baku air minum dan peredaman banjir. Ada empat wilayah Desa terdampak yakni Desa Pejok Kepohbaru, Desa Kendung dan Kesongo Kec. Kedungadem Kab. Bojonegoro serta Desa Talunrejo Bluluk Lamongan.

Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan dalam suatu pembangunan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat, maka pemerintah dan masyarakat harus saling bersinergi dan mendukung.

“Secara ekonomi percepatan pembangunan Waduk Pejok ini tentu sangat memberi manfaat bagi warga, terutama di wilayah Bojonegoro bagian timur,” ujar Anna.

Lebih lanjut Anna menyebut di wilayah bagian selatan sudah ada Waduk Pacal, di wilayah tengah sudah ada Waduk Gongseng yang akan segera diresmikan tahun 2021 dan di wilayah utara ada Bengawan Solo.

“Dengan demikian secara otomatis Waduk Pejok ini akan mampu meningkatkan mata pencaharian warga. Meningkatkan produktifitas dan hasil pertanian yang tadinya setahun tanam dua kali bisa tiga kali dengan luasan 5700 ha lahan bisa terairi,” papanya.

Anna berharap pada tahun 2022 ke depan ini waduk pejok sudah segera bisa dibangun agar warga bisa segera merasakan manfaatnya. Ia juga proses pembangunannya berjalan lancar, baik pembebasan lahan terdampak maupun terkait AMDAL.

Sementara itu Kadis PU SDA, Tedjo Sukmono, dalam laporannya menyampaikan, ‘Sosialisasi Lahan Terdampak Rencana Pembangunan Waduk Pejok Dan Pengelolaan DAS Secara Terpadu’ ini merupakan tahap awal dalam pelaksanaan pembangunan Waduk Pejok.

Menurutnya, nanti akan melalui beberapa tahapan seperti studi LARAP (Land Lqusition Resetlement Action Plan) untuk mengetahui secara detail luasan lahan yang terdampak serta secara detail dan pasti harga tanah yang nanti akan melibatkan tim appraisal dan AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan).

Keduanya, lanjut Tedjo, akan diajukan karena merupakan syarat untuk mendapatkan recount text dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo) sebab Waduk Pejok tersebut merupakan Wilayah daerah Bengawan Solo.

Lebih lanjut Tedjo menguraikan, dari hasil review desain yang dilakukan BBWS Bengawan Solo pada tahun 2015, untuk Desa Kendung meliputi 8 Dusun wilayah terdampak, Desa Kesongo 9 Dusun, dan Pejok 6 Dusun

“Dengan rencana di bangunnya Waduk Pejok ini nanti harapannya wilayah Kepohbaru sudah tidak lagi banjir, serta mensejahterakan petani. Begitu pula warga Kendung dan Kesongo akan semakin berdaya bisa memanfaatkan waduk sebagai obyek wisata,” tukasnya. (Saiq/Red/TJ-Adv)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim