Hingga Hari ini, Total Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo 167, Tewas 14 Orang

Hingga Hari ini, Total Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo 167, Tewas 14 Orang

TerasJatim.com, Surabaya – Proses evakuasi korban ambruknya bangunan mushala di Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo, Jatim, masih terus dilakukan.

Tim SAR gabungan mencatat, hingga Sabtu (04/10/2025), total korban tercatat sebanyak 167 orang.

Dari jumlah tersebut, 118 orang telah ditemukan dengan rincian; 103 orang dalam kondisi selamat, 14 orang meninggal dunia dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan.

Sementara, proses identifikasi terhadap korban tewas terus dilakukan secara intensif oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, bahwa sejak Jumat (03/10/2025), pihaknya telah mempersiapkan langkah identifikasi terhadap jenazah korban.

“Mulai pagi tim DVI sudah menerima dan memproses jenazah yang masuk ke Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya,” kata dia, di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya.

Ia juga menerangkan, Tim DVI ini terdiri dari Biddokkes Polda Jatim, Pusdokkes Polri dan Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

BACA JUGA: https://www.terasjatim.com/bangunan-ponpes-al-khoziny-sidoarjo-roboh-3-orang-meninggal-puluhan-lainnya-belum-ditemukan/

Di lokasi yang sama, Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol. Dr. dr. Mohammad Khusnan Marzuki, didampingi oleh Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Jatim AKBP dr. Adam Bimantoro memaparkan, bahwa pada Jumat (03/10/2025) sebanyak 8 kantong jenazah telah diterima untuk dilakukan proses identifikasi.

Dari jumlah tersebut, 5 jenazah telah melalui tahap identifikasi, meski masih membutuhkan pendalaman lebih lanjut.

“Dari lima jenazah yang sudah kami identifikasi, masih diperlukan data tambahan dari pihak keluarga,” ungkap Kombes Pol. Dr. dr. Mohammad Khusnan.

Untuk membantu proses pencocokan, sambung dia, Tim DVI berharap keluarga korban bisa menyerahkan data sebanyak mungkin, seperti foto terakhir, ciri-ciri pakaian, hingga barang berharga yang terakhir dipakai korban.

Selain itu, tim DVI juga telah menyiapkan pemeriksaan DNA untuk memperkuat hasil identifikasi.

“Selanjutnya sampel DNA akan segera kami kirim ke Pusdokkes Polri,” tambahnya.

Ia menambahkan, saat ini sudah ada 57 sampel yang siap diperiksa, setelah sebelumnya diverifikasi dari 58.

“Jumlah ini bisa saja bertambah seiring laporan keluarga yang masuk,” ungkapnya.

“Identifikasi paling akurat biasanya melalui catatan gigi, terutama bagi korban yang memiliki rekam medis panoramik gigi,” sebutnya.

Ia mengaku metode sidik jari dinilai sulit dilakukan karena kondisi jenazah sudah lebih dari 3 hari.

“Tes DNA merupakan metode yang diakui internasional dan tidak terbantahkan. Prosesnya bisa cepat, sekitar tiga hari, namun juga bisa lebih lama tergantung kondisi sampel,” sambungnya.

Ia juga menekankan pentingnya kelengkapan data antemortem dari keluarga korban.

Oleh sebab itu, Tim Polda Jatim bahkan telah menurunkan petugas ke lokasi kejadian untuk membantu pengumpulan data tersebut.

“Kami memahami betapa beratnya keluarga menunggu hasil identifikasi, karena itu seluruh prosedur dipercepat agar kepastian dapat segera diberikan,” pungkasnya. (Ah/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim