Hindari Gegeran, Gabungan HIPPA Dibentuk
TerasJatim.com, Bojonegoro – Sebagai langkah solutif mengatur air irigasi di areal pertanian di wilayah Kecamatan Baureno dan Kepohbaru, Bojonegoro, terutama pada masa tanam (MT) padi kedua alias tanam walikan, Kamis (12/11) kemarin, dibentuk pengurus Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA) dari gabungan wilayah jaringan irigasi sekunder Bendung Kali Kerjo, di Desa Brangkal.
Langkah ini merupakan hasil evaluasi kinerja pengurus HIPPA yang setiap MT kedua selalu mengalami kendala soal pembagian air irigasi yang tak merata, sehingga acapkali menjadi pemicu cekcok antar pengurus HIPPA jaringan irigasi sekunder.
Ditengarai hal itu dikarenakan kurangnya koordinasi sehingga pengurus yang ‘wani geger‘ itulah yang mendapat jatah air banyak.
“Banyu pancene adem tapi yo iso manasno ati nek pas candak’e uyek-uyekan tandur walikan,” ungkap salah satu pengurus HIPPA Kepohbaru, Bambang Umbaran.
Gabungan pengurus HIPPA jaringan irigasi sekunder itu terdiri atas sebelas desa. Delapan desa dari Kecamatan Kepohbaru, yakni Mojosari, Sumberagung, Balongdowo, Woro, Tlogorejo, Bayemgede, Turigede, dan Sumberoto. Tiga desa lainnya, Ngemplak, Sraturejo dan Blongsong dari Kecamatan Baureno.
Dalam pembentukan pengurus HIPPA gabungan tersebut, telah disepakati 11 orang yang diambilkan satu orang perwakilan dari tiap desa masing-masing. Hal itu tak lain untuk memudahkan koordinasi dalam mengatur air sehingga bisa mencukupi kebutuhan air para petani pada MT kedua.
“Ya mugo-mugo nanti bisa sesuai dengan maksud dan tujuan dibentuknya pengurus HIPPA gabungan ini. Agar tidak ada gontok-gontokan dan menang-menangan lagi saat pembagian jatah air seperti sebelum-sebelumnya,” kata Kades Bayemgede, Tarmudji.
Pembentukan sekaligus pembekalan pengurus HIPPA gabungan yang diselenggarakan di pendopo balai desa Desa Bayemgede itu dihadiri Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro. Tampak hadir pula dalam acara tersebut, Wabup Bojonegoro, Setyo Hartono. (Saiq/TJ)
