Hati-Hati Dengan Maraknya Biro Travel Umrah ‘Abal-Abal’

Hati-Hati Dengan Maraknya Biro Travel Umrah ‘Abal-Abal’

TerasJatim.com, Surabaya – Maraknya pemberitaan atas keluhan dari para korban aksi penipuan ‘paket umrah murah’, akhir-akhir ini sering kita dengar.

Ada yang memang sudah berangkat, tapi ketika sampai di tanah suci para jamaah terlantar, bahkan tidak bisa kembali ke tanah air karena tidak memiliki tiket pesawat.

Yang lebih parah lagi, ada korban yang passport-nya ditahan biro travel, sehingga status mereka di Arab Saudi bak imigran gelap yang tanpa dokumen.

Kebanyakan berdasarkan dari pengakuan para korban, mereka tergiur menerima tawaran dari biro haji umrah abal-abal itu karena biayanya yang sangat murah.

Selain lebih murah dari biaya semestinya, para korban kebanyakan juga semakin yakin setelah mendengar testimoni dari para ustadz atau kiai melalui selembaran brosur dan iklan, yang pernah dan sukses beribadah umrah dengan menggunakan biro travel tersebut.

“Sejak awal saya curiga, masak umrah cuman Rp 11 juta. Padahal untuk sampai kesana saja kira-kira dibutuhkan biaya sekitar hampir  Rp 9 jutaan. Trus bagaimana pulangnya, bagaimana penginapan, transportasi dan biaya hidup di sana ?,” kata Wawan, dari salah satu biro umrah ternama yang ditemui TerasJatim.com di Bandara Juanda Surabaya, saat mengantar jamaah yang akan berangkat umrah, Jumat pagi, (11/03).

Wawan menuturkan, rata-rata travel nakal itu kerapkali hanya membeii tiket pesawat untuk satu trip perjalanan Jakarta-Jeddah saja. Sementara untuk tiket balik jamaah pulang ke tanah air mereka tidak membelinya.

Dan untuk menyiasatinya, setelah sudah dalam posisi kepepet, pengelola travel bermasalah itu dengan berbagai alasan, kemudian meminta para jamaah umrah untuk membayar sejumlah uang tambahan agar dapat kembai ke Indonesia.

Pada kasus yang berbeda, jamaah umrah mendapat penginapan, tetapi makan dan minumnya di luar. Padahal dalam kesepakatan jenis layananya dijanjikan lengkap.

Sementara pada kasus yang lain, biro umrah nakal tersebut menjanjikan ada program ziarah. Namun dalam prakteknya tak jarang jamaah dibiarkan pergi sendiri tanpa didampingi pembimbing atau malah dititipkan dengan travel lain.

“Selama ini, kebanyakan para jamaah rata-rata tidak mengetahui jika biro jasa travel itu tidak mengantongi izin penyelenggaraan haji dari Kantor Agama provinsi dan pusat. Mereka hanya mengantongi ijin jasa travel perjalanan wisata dan tiket penerbangan,” sambung Wawan.

Wawan menyarankan kepada  jamaah umrah yang telah menjadi korban penipuan, mereka hendaknya melaporkan oknum travel yang tidak bertanggungjawab itu kepada aparat kepolisian. Tindakan ini bagi jamaah yang telantar di tanah suci hendaknya dilakukan  setelah kembali ke tanah air.

Untuk itu, diharapkan bagi warga yang ingin berangkat melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci, harus dipastikan dulu status dari keabsahan biro travel tersebut.

“Ijin tersebut wewenang Kemenag Propinsi dan Kemenag Pusat, jadi monggo biar aman check dulu ke sana,” pungkasnya. (Kta/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim