Hanya Lulusan SD, Tukang Sampah di Blitar ini Sulap Sampah Plastik Jadi BBM

Hanya Lulusan SD, Tukang Sampah di Blitar ini Sulap Sampah Plastik Jadi BBM

TerasJatim.com, Blitar – Prihatin dengan banyaknya sampah plastik yang sukar terurai, serta terinspirasi oleh cerita ayahnya saat ia kecil, Muryani, pria 59 tahun, yang kesehariannya memungut sampah, mampu menciptakan alat muktahir yang merubah sampah plastik menjadi BBM.

Muryani, warga Kelurahan/Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar itu, melakukannya di tempat kerjanya sekarang, di Bank Sampah Mandiri di Jalan Joyoboyo Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar Jatim.

Alat mutakhir penemuan Muryani tersebut, merubah plastik seperti kantong kresek, tutup botol dan plastik keras lainnya, untuk diproses menjadi bahan bakar minyak (BBM).

Dia menjelaskan, alat buatannya tersebut sekali proses bisa menghasilkan 3 jenis BBM secara bersamaan, seperti bensin (premium), solar dan minyak tanah. Alat ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi,  dimana sampah plastik bisa jadi bahan bakar yang mempunyai nilai tinggi.

“Spesifikasinya dari 5 kilogram plastik digodok pakai alat ini bisa menghasilkan 3 liter solar, 1,5 bensin, dan 0,5 minyak tanah. Sisanya limbah berupa abu hanya dalam hitungan gram saja,” terang Muryani, kepada TerasJatim.com, Kamis (02/11).

Dia menuturkan, alat berbentuk kotak terhubung pipa besi stainles steel ini adalah asli dibuat olehnya. Setelah berhasil melakukan beberapa pengembangan dari waktu ke waktu, hingga akhirnya alat tersebut dianggap sudah sempurna.

Dari pembuatan ini, Muryani hanya dibantu oleh anaknya sendiri yang memang berprofesi sebagai tukang las besi.

“Awalnya plastik hanya menghasilkan satu jenis minyak yaitu minyak bumi mentah. Lalu disempurnakan dengan prinsip destilasi atau penyaringan yang menghasilkan t jenis bahan bakar. Lalu masih ditingkatkan lagi untuk lebih efisien dengan mempercepat menghasilkan minyak dan memingkatkan jumlah liter yang dihasilkan,” papar pria yang mengaku hanya lulusan SD tersebut.

Kini penemuannya sudah diakui oleh masyarakat luas. Sebab dia sempat didaftarkan untuk mengikuti lomba inovasi teknologi dan menjadi jjuara di tingkat kabupaten. Lalu di tingkat provinsi, dia menyabet juara 2. Mesin buatannya itu juga sempat dibeli orang dengan nilai puluhan juta rupiah.

Meski saat ini banyak yang membutuhkan keahlian Muryani dalam membuat alat daur ulang sampah menjadi BBM, namun Muryani tetap memilih menjadi tukang sampah.

“Tukang sampah itu bagaikan pahlawan. Sebab selama ini sampah jadi masalah utama di negara kita,” pungkasnya dengan nada kalem. (Aji/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim