H-3 Lebaran, Pemudik Tujuan ke Kepulauan Madura Padati Pelabuhan Jangkar Situbondo

H-3 Lebaran, Pemudik Tujuan ke Kepulauan Madura Padati Pelabuhan Jangkar Situbondo

TerasJatim.com, Situbondo – Memasuki H-3 lebaran, arus mudik yang menggunakan jasa di Pelabuhan Tradisional Jangkar, Situbondo Jatim, mengalami peningkatan hingga 70 persen.

Dalam sehari, ribuan penumpang meluber di tepian pantai dekat dermaga untuk menunggu pemberangkatan kapal yang akan mengantar mereka menuju kampung halamannya. Bahkan, sejak dini hari, para pemudik diketahui telah memadati kawasan pelabuhan tersebut.

Untuk mengantisipasi membeludaknya para penumpang, Kepala Syahbandar Kelas III Kabut Situbondo, Mastur, mengatakan, pada puncak arus mudik dengan tujuan sejumlah wilayah kepulauan di Pulau Madura, pihaknya sudah menambah trayek kapal cepat dengan tarip tiket Rp300 ribu perorang, dan kapal Fery dengan tarip Rp50 ribu perorang, untuk pelayaran ke Pulau Raas Kabupaten Sumenep Madura.

“Meski H-3 menjadi arus puncak mudik di Pelabuhan Jangkar, diperkirakan arus mudik masih akan terus berlangsung. Kebanyakan pemudik mayoritas warga Pulau Raas yang selama ini mengadu nasib ke Bali dan Lombok, NTB. Namun, setiap lebaran, mereka mudik ke kampung halamannya untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarganya di Madura,” terang Mastur kepada TerasJatim.com, Senin (11/06).

Pantauan di lokasi, sejumlah pemudik dengan sejumlah barang bawaan, termasuk sepeda motor yang harus diangkut terlebih dahulu menggunakan perahu kecil menuju kapal yang bersandar.

Meski akan menempuh perjalanan di laut selama kurang lebih hingga jam, namun para pemudik mengaku antusias dan mengaku biasa dengan perjalanan tersebut.

Namun, sejumlah warga mengaku enggan untuk menumpang kapal Eksrees karena harga tiketnya dianggap mahal.

Seperti yang tuturkan Febriyanti, warga asal Kepulauan Raas ini. Ia mengaku menunggu pemberangkatan kapal Fery pukul 11 malam. Ia mengaku bersama keluarganya sudah seharian menunggu pemberangkatan kapal fery karena harus antre untuk mendapatkan tiket .

“Kami sudah terbiasa setiap mudik lebaran pulang dengan kapal fery. Sebab, jika lewat Surabaya kami masih harus beberapa kali melalui penyeberangan. Selain itu, juga makan waktu yang lama. Untuk naik kapal cepat tiketnya mahal,” tukasnya. (Edo/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim