Gubernur Jatim: 8 Pasien Positif Corona, 1 Meninggal Dunia

Gubernur Jatim: 8 Pasien Positif Corona, 1 Meninggal Dunia

TerasJatim.com, Surabaya – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memastikan, sebanyak 8 orang pasien dalam pengawasan (PDP) di sejumlah rumah sakit di Jatim sudah positif terinfeksi Corona Virus Disease (Covid) 19.

“Berdasarkan hasil swab yang dilakukan oleh Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, terdapat 6 orang positif. Kemudian 2 lagi, merupakan hasil swab Litbangkes Kemenkes. Jadi yang 6 dari Unair, ini semua ada di Rumah Sakit di Surabaya. Dan yang diperiksa dari Litbangkes Kemenkes, dua-duanya dari RSU Saiful Anwar (Malang),” jelasnya, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (18/03/20).

Menurut Khofifah, hingga saat ini, jumlah Orang Dengan Pemantauan (ODP) sebanyak 29 orang. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang. Sedangkan 8 pasien Covid -19 positif, satu di antaranya meninggal dunia, yakni pasien di RSU Saiful Anwar Malang. “Kita melihat bahwa perkembangan jumlah kasus Covid 19 ini sangat dinamis,” katanya.

Khofifah menegaskan, pihaknya sudah melakukan pressing, antara lain ada 30 Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, kemudian 1.600 TRC dari Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, serta meminta keterlibatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).

“Supaya mereka yang masuk dalam Orang Dengan Resiko (ODR) karena sudah pernah kontak langsung, kontak fisik dengan mereka yang sudah terindentifikasi Covid-19 positif, maka mereka segera akan kita lakukan isolasi,” imbuhnya.

Isolasi yang dimaksud, lanjut Khofifah, adalah bukan diasingkan, tetapi dilakukan observasi selama minimal 14 hari masa inkubasi Covid-19. Dengan semakin bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19, Khofifah akan mengoptimalkan segala layanan medis yang ada. “Kami juga siapkan Surat Edaran ke Puskesmas, ke Pustu (Puskesmas pembantu), kemudian Polindes, dan Ponkesdes. Diharapkan di Puskesmas mereka juga membuka posko,” ungkapnya.

Dengan harapan, bila ada masyarakat yang mengkonfirmasi sakit batuk, pilek, atau sesak nafas, tidak langsung merasa panik. Dan posko di masing masing Puskesmas, dapat lebih aktif membantu, dengan sosialisasi kepada masyarakat. “Dan apa yang mereka konfirmasi dari tetangga, mungkin dari berbagai sosial media, supaya mereka bisa mendapat ketenangan kalau mereka bisa mengakses ke faskes terdekat,” pungkasnya. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim