Gathering di Buritan Rumdin, Bupati Bojonegoro: Wartawan Agen Pembangunan

Gathering di Buritan Rumdin, Bupati Bojonegoro: Wartawan Agen Pembangunan

TerasJatim.com, Bojonegoro – Pemerintah Kabupatteen (Pemkab) Bojonegoro, Jatim, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo), menghelat acara gathering dengan mengundang puluhan pegiat media. Kegiatan itu berlangsung santai di buritan alias halaman belakang rumah dinas (rumdin) Bupati, Rabu (07/05/2025) malam.

Menurut Kadin Kominfo Bojonegoro Heri Widodo, acara bertajuk gathering sinergitas media tersebut sengaja digelar guna menjalin silaturahmi dan membangun sinergitas antara Pemkab dan pelaku media atau wartawan demi kebaikan Bojonegooro.

“Ya, saya ini termasuk stok lama tapi terbilang baru di (bidang) sini, jadi harus silaturahmi dengan para wartawan supaya bisa sinergi untuk Bojonnegoro makmur dan membanggakan. Kita tahu, media memiliki fungsi kontrol, itu penting untuk Pemkab,” ujar Heri.

Sementara itu, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bojonegoro, Sasmito, mewakili para awak media menyampaikan apresiasi kepada pihak Pemkab dalam hal ini Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, yang sejak awal berkomitmen bahwa pemerintahannya tidak alergi wartawan dan tidak anti kritik.

“Terima kasih kepada Pak Bupati yang tidak anti kritik. Memang, profesi jurrnalis bisa menjadi jalan surga dan sebaliknya berpotensi nyemplung neraka bila tak paham ilmunya. Boleh kritis tapi tidak boleh subjektif menyerang pribadi. Tentu saja sebagai jurnalis harus profesional, objektif, paham kaidah jurnalistik dan kode etik,” paparnya.

Era sekarang ini, lanjut dia, keberadaan media di Bojonegoro memang luar biasa jumlahnya, ibarat jamur di musim penghujan. Repotnya, tidak semua paham dan mau belajar jurnalisme.

“Ada yang gagal ngojek lalu tiba-tiba mengaku jadi jurnalis walau tanpa ilmu. Enggak apa-apa boleh saja, tapi harusnya mau belajar tentang jurnalistik agar tidak berperilaku sepertti penyidik kepolisian, jaksa, bahkan hakim, dan menyaru sebagai anggota BIN. Tentu itu jadi masalah,” ulas dia sekaligus sebagai autokritik.

Lebih lanjut, ia meminta para pegiat media/wartawan senior juga jangan pelit ilmu jurnalistik kepada wartawan junior, supaya profesi ini tidak terdampak oleh ulah mereka yang mengaku jurnalis tapi tidak paham kaidah, kode etik serta tugas dan fungsinya.

“Para (wartawan) senior saya harap tidak pelit berbagi ilmu jurnalistiknya, supaya marwah profesi kita ini tetap terjaga. Ojo diomengi, tapi ayo dituturi supaya mereka mau belajar,” pungkasnya, sembari melafalkan sebuah dalil yang ia dapat waktu di pesantren tempo dulu

Pada kesempatan yang sama, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, mengaku dirinya tak punya bahan untuk kata sambutan. Pasalnya, apa yang disampaikan Ketua SMSI tersebut menurutnya merupakan angan-angan dia sejak semula.

“Wah, konsep (kata sambutan) saya sudah disampaikan semua oleh ustadz Sasmito secara panjang lebar tadi. Jadi saya enggak kebagian,” kelakar bupati asli Bojonegoro itu mengawali kata sambutannya yang membuat semua yang hadir tertawa.

Tetapi intinya, bagi Wahono, wartawan merupakan mitra dan agen pembangunan di Bojonegoro. Maka itu, lanjutnya, selaku bupati dirinya akan terus membangun silaturahmi dan sinergitas kepada semua pegiat media tanpa membeda-bedakan.

Bupati Wahuno pun memastikan lagi, bahwa dirinya tidak alergi media dan tidak anti kritik demi Bojonegoro lebih makmur dan membanggakan.

“Sejak awal saya (berkomitmen) tidak anti kritik. Kran Keterbukaan informasi publik (KIP) juga kita buka luas, saya ini los saja. Tetapi teman-teman media harus memahami, KIP ada aturannya, ada data bersifat internal yang tidak boleh disebarluaskan, ada itu,” ulasnya.

Walhasil, Mas Wahono, sapaan akrabnya, pun berjanji akan memberikan reward kepada wartawan yang menginformasikan kelalaian OPD terkait kinerja dan/atau pelayanan yang tidak sesuai harapan masyarakat telatah Angling Dharma.

“Silakan langsung menemui saya jika ada Kadin yang tidak mau memberikan informasi, atau barangkali ada temuan dugaan kecurangan proyek, akan saya beri hadiah. Silakan tak usah ragu, tapi harus dengan data sesuai kondisi yang ada,” tandasnya serius.

Sekadar diketahui, pada kesempatan tersebut, Bupati Setyo Wahono mendapat kejutan dari para wartawan yang secara diam-diam menyiapkan kue ulang tahun lengkap dengan lilin menyala berangka 53.

“Sepanjaang hidup baru kali ini ultah saya dirayakan secara beramai-ramai, biasanya dengan istri dan anak-anak saja. Terima kasih semua doanya, semoga saya dan bu wabup diberi kesehatan, bisa mengemban amanah dan menjadikan Bojonegoro lebih makmur dan membanggakan,” pungkasnya penuh harap. (Saiq/Red/TJ-adv)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim