FIFA Tak Keberatan Terima Utusan Pemerintah Indonesia
TerasJatim.com, Surabaya – Akhir Februari lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberi sinyalemen untuk mencabut sanksi terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Namun pada perjalanannya, pemerintah masih harus melakukan pengkajian terlebih dahulu.
Hal tersebut ditindaklanjuti dengan Kemenpora yang langsung mengirim surat kepada FIFA, agar kiranya dijadwalkan pertemuan antara utusan pemerintah dengan Presiden FIFA yang baru, Gianni Infantino.
Menanggapi hal tersebut, dilansir dari Tempo.co, Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menyambut baik rencana Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengirimkan utusan untuk bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, di Zurich, Swiss.
Keinginan Presiden Joko Widodo ini dituangkan dalam surat Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi kepada FIFA, 1 Maret 2016.
“Secara prinsip kami menyambut baik inisiatif tersebut dan menantikan kelanjutan kemitraan yang bermanfaat dengan Presien RI dan juga dengan PSSI,” kata Petugas Pelaksana Sekretaris Jenderal FIFA, Markus Katner, dalam surat badan sepak bola dunia ini kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, tertanggal 11 Maret 2016.
Kemenpora akan secepatnya menanggapi permintaan badan sepak bola dunia ini. “Kemenpora akan segera melakukan konsolidasi untuk membahas surat tersebut, berikut dengan sejumlah permintaan yang diinginkan oleh FIFA,” ujar juru bicara Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.
Utusan dari Indonesia tersebut terutama akan membicarakan skors yang diterima Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dari FIFA ketika badan sepak bola dunia ini masih dipimpin Sepp Blatter tahun lalu.
FIFA melarang tim nasional PSSI bertanding di arena internasional sejak tahun lalu setelah Kemenpora membekukan kepengurusan PSSI. Intervensi pemerintah suatu negara kepada pengurus sepak bolanya adalah sesuatu yang tak dikehendaki FIFA.
Adapun PSSI dibekukan karena dinilai mengabaikan beberapa rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengenai pelaksanaan Liga Super Indonesia 2015.
Dalam suratnya, Kattner menyampaikan respons FIFA terhadap tiga poin penting yang ada di surat Menteri Imam.
Pertama, FIFA berterima kasih untuk ucapan selamat yang diberikan Menteri Imam kepada Infantino yang terpilih sebagai Presiden FIFA yang baru dalam kongres luar biasa di Zurich bulan lalu.
Kedua, FIFA menghargai komitmen Menteri Imam untuk memperkuat dan mengembangkan sepak bola di Indonesia. Ini suatu komitmen yang tentu saja searah dengan kepentingan FIFA.
Ketiga, FIFA menyambut baik keinginan Presiden Indonesia mengirimkan utusan untuk bertemu dengan Presiden FIFA di Zurich guna membahas masalah sepak bola di Indonesia.
Surat dari Katner kepada Menteri Imam ini juga ditembuskan ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan PSSI.
Terkait persoalan PSSI, Presiden Joko Widodo mengatakan akan dibicarakan dengan FIFA. Pernyataan itu disampaikannya setelah menerima kajian dari Menteri Imam mengenai kemungkinan pencabutan pembekuan PSSI, 1 Maret 2016.
Untuk itu, Presiden menginginkan adanya utusan dari pemerintah Indonesia untuk bertemu Presiden FIFA yang baru terpilih guna membahas penyelesaian PSSI.
Tapi, sebelum pertemuan itu dilangsungkan, Katner menyampaikan keinginan FIFA agar pemerintah Indonesia menjelaskan secara rinci gambaran solusi ke depan untuk mengatasi persoalan PSSI.
“Kami dengan penuh kerendahan hati ingin meminta, sebelum adanya pertemuan yang dimaksud, agar supaya Anda berkenan memberikan gambaran rinci kepada kami tentang solusi yang ada dalam benak Anda untuk mengatasi persoalan yang dihadapi PSSI saat ini,” kata Katner.
Informasi itu, menurut Kattner, sangat penting bagi FIFA dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik dan akan dijadikan panduan selama pertemuan nanti.
“Dan, apakah yang akan hadir sebaiknya diperluas dengan melibatkan pemangku kepentingan yang lain,” kata Kattner.
Langkah Menteri Imam mengirimkan surat ke FIFA berselang dua hari setelah pemilihan Presiden FIFA tak sia-sia. Imam berkeyakinan Infantino yang terpilih sebagai pengganti Blatter adalah orang yang reformis.
“Saya yakin Presiden FIFA terpilih ini orangnya reformis dan lebih bisa diajak berkomunikasi dengan baik,” ujar Imam.
Adapun pengurus PSSI belum memberikan tanggapannya mengenai surat balasan FIFA kepada Menteri Imam.
“Kami belum bisa berkomentar. Kami akan melakukan koordinasi lebih dulu,” ujar Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, saat dimintai konfirmasi, Minggu, (13/03). (TJ)