Festival Kebangsaan Banyuwangi 2023, Rajut Keharmonisan dalam Keberagaman Tradisi

Festival Kebangsaan Banyuwangi 2023, Rajut Keharmonisan dalam Keberagaman Tradisi

TerasJatim.com, Banyuwangi – Festival Kebangsaan Banyuwangi pada tahun 2023 diselenggarakan selama 4 hari, mulai 16 – 19 November 2023. Festival tahun ini mengusung tema ‘Selamatan Bumi Tradisi Adat Mandar’.

Pelaksanaan kegiatan pada hari pertama adalah tradisi Petik Laut oleh warga Kampung Mandar, yang dilaksanakan pada Kamis (16/11/2023), pukul 08.00 WIB.

Pelaksanaan kegiatan pada hari kedua adalah Pameran Banyuwangi Creative Space yang dilaksanakan pada 17 – 19 November 2023, pukul 08.00 WIB.

Selanjutnya Kirab Adat Tradisi Nusantara, dilaksanakan pada pukul 15.00 WIB, dan Workshop Adat Tradisi Nusantara, dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Jumat (17/11/2023).

Berikutnya kegiatan di hari ketiga yaitu Opening Ceremony, yang dilaksanakan pada hari Sabtu (18/11/2023) pukul 19.00 WIB.

Sementara untuk kegiatan pada hari terakhir, ialah Gebyar Onthel Kebangsaan yang dilaksanakan pada Minggu (19/11/2023), pukul 07.00 WIB, sekaligus puncak acara Festival Kebangsaan.

Saat Opening Ceremony pada Sabtu malam, yang digelar di Gesibu Blambangan Banyuwangi, turut dihadiri oleh masyarakat dari beberapa daerah di luar Jatim, termasuk Sulawesi, Kendari, Padang, Papua, dan Ambon.

Sementara itu, tak ketinggalan seniman tari Didi Nini Thowok, juga ikut menghadiri dan memeriahkan kegiatan Festival Kebangsaan Banyuwangi dengan pertunjukan khasnya, yaitu tarian dua muka.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengungkapkan, dengan konsistensi dalam melaksanakan kegiatan Festival Kebangsaan, bertujuan untuk memperkuat perbedaan yang ada di Banyuwangi, sehingga dapat menjadi satu kekuatan.

“Dengan perbedaan agama, perbedaan budaya, tidak menyampingkan kita untuk sama-sama bergandengan tangan membangun Banyuwangi dan menjadikan Banyuwangi semakin lebih baik lagi,” ungkapnya.

“Meskipun terdapat perbedaan, namun dengan persatuan, gotong royong, bersinergi, dan kolaborasi, masyarakat dapat membangun Banyuwangi secara bersama-sama,” sambungnya.

Ipuk menambahkan, Festival kebangsaan ini bukan hanya sekadar seremonial, melainkan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Banyuwangi.

“Ini menjadi sarana edukasi bagi anak-anak kita agar memahami konsep Bhineka Tunggal Eka, konsep gotong royong, konsep sinergi dan kolaborasi, dan terus kita bisa membangun Banyuwangi agar terhindar dari paham-paham intoleransi yang bisa membuat terpecah belah,” tandasnya.

Sementara, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi, Muhammad Luthfi mengatakan, selama di bawah kepemimpinan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dengan tagline Banyuwangi Rebound, dalam pelaksanaan kegiatan apapun dilaksanakan dengan baik.

“Pelaksanaan kegiatan apapun bercurahkan dengan melacip, harmoni, dari beberapa suku yang ada di Banyuwangi. Dan ini terus berlangsung di bawah binaan beliau,” jelasnya.

Dia menambahkan, melalui Festival Kebangsaan ini, keragaman di Banyuwangi diharapkan menciptakan suasana persaudaraan yang harmonis. Kondisi yang kondusif diharapkan terus terjaga menjelang pelaksanaan pesta demokrasi.

“Mudah-mudahan pesta demokrasi di Kabupaten Banyuwangi berjalan aman, lancar, dan sukses,” pungkasnya. (Ris/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim