Eva, Gadis Lumpuh di Kapas Bojonegoro yang Luput dari Pantauan Pemerintah

Eva, Gadis Lumpuh di Kapas Bojonegoro yang Luput dari Pantauan Pemerintah

TerasJatim.com, Bojonegoro – Eva, demikian nama gadis berumur 20 tahun yang sejak lahir mengalami kelumpuhan ini menjalani hari-harinya dengan kondisi menyayat hati. Betapa tidak, gadis yang kini diasuh keluarga Pasri, warga RT14/RW02 Desa Plesungan, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Jatim, itu hanya bisa tergolek di sudut ruang dapur berdampingan dengan kandang ayam.

Keluarga Pasri sejatinya bukanlah orang tua gadis malang ini. Konon, Eva adalah anak dari pasangan suami istri yang masih kerabat Ibu Pasri yang dulu kontrak rumah ketepatan bertetangga. Karena iba melihat kondisi Eva, keluarga Pasri ketika itu sering membantu merawatnya.

Namun, niat baik keluarga Pasri itu ternyata dibalas tindakan tidak terpuji oeh kedua orang tua Eva. Entah karena malu atau tidak sanggup merawat, orang tua Eva kabur tanpa pamit meninggalkan anaknya yang mengalami kelumpuhan tersebut. “Mungkin mereka malu punya anak cacat barangkali,” ujar Ibu Pasri dengan logat jawa halus mengawali cerita.

Keluarga Pasri sendiri bukanlah keluarga berada. Rumahnya sederhana, terbuat dari kayu berukuran 7×8 meter berdinding papan berlantai tegel di ruang depan. Sementara untuk ruang dapurnya terbuat dari bambu berlantaikan tanah. Di sudut ruang dapur inilah Eva yang ditinggal kabur orang tuanya itu menjalani harinya penuh nestapa.

ev1

“Sejak Eva masih kecil hingga saat ini berusia 20 tahun belum sekalipun mereka menjenguk anaknya ini,” lanjut Ibu Pasri, dengan mata berkaca-kaca.

Ia menjelaskan, bukan karena menyia-nyiakan Eva atau bahkan tidak memanusiakan sehingga menempatkannya di sudut dapur berdampingan dengan kandang ayam beralaskan papan. Namun semua itu karena keadaan ekonomi keluarganya yang pas-pasan.

Dengan menghidupi empat anak dan 2 orang sepuh, suami Pasri yang hanya buruh bangunan itu tak mampu membuatkan ruang nyaman untuk ditempati Eva. Ya, Eva yang mengalami lumpuh itu memang hanya tergolek, makan di tempat tidur di tempat dan buang air pun di tempat.

“Sejatine tidak tega kulo menempatkan Eva di situ (dekat kandang ayam, red), tapi keadaannya memang seperti ini. Saya tidak mampu berbuat banyak,” ujarnya, terisak.

Ditanya apakah sudah pernah mencoba meminta bantuan kepada RT atau Desa atau sudah pernahkah Eva mendapat bantuan dari pemerintah? Ibu Pasri hanya menggeleng.  Ia bingung, tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan untuk memasukkan nama Eva di KK keluarganya ia mengaku takut dan tak tahu caranya.

“Nggih, biarlah Eva saya rawat semampu saya. Saya tidak menyalahkan pemerintah atau siapapun, tapi kebangeten orang tuanya yang tega meninggalkan Eva ini,” pungkasnya berlinang air mata. (Saiq-dari admin Grup FB Media Bojonegoro/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim