Etape Terakhir ITdBI 2024, Mehrawi Kudus Kuasai Jalur King of the Mountain
TerasJatim.com, Banyuwangi – International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2024, ajang balap sepeda di Banyuwangi Jatim, telah usai.
Ajang balap sepeda yang digelar selama 4 hari, mulai Senin hingga Kamis (22-25/07/2024) tersebut, diikuti 20 tim, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dari 20 tim yang telah mengikuti ITdBI ini, 14 tim diantaranya berasal dari 8 negara, sementara 6 tim lainnya berasal dari Indonesia. Setiap tim terdiri dari 5 pembalap, sehingga total keseluruhan peserta sebanyak 100 pembalap.
Rute ITdBI tahun ini melintasi jalur sepanjang 632 km yang terbagi menjadi 4 etape. Etape pertama dimulai dari Tegalsari hingga Kantor Pemkab Banyuwangi. Etape kedua dari Alas Purwo hingga Kantor Pemkab Banyuwangi, etape ketiga dari Dusun Kakao hingga Kantor Pemkab Banyuwangi, dan etape terakhir dari Pantai Boom hingga Paltuding, Ijen.
Pada etape keempat ini merupakan puncak acara dari kegiatan ITdBI yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.
“Pada hari ini selesai sudah kegiatan Tour de Banyuwangi Ijen 2024, walau ada sedikit crash, ada sedikit gangguan tetapi Alhamdulillah secara keseluruhan kegiatan Tour de Banyuwangi Ijen 2024 berjalan dengan baik,” ungkap Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat sambutan pada etape ke-4, Kamis (25/07/2024).
Menurut Bupati Ipuk, crash yang dimaksud adalah kecelakaan yang dialami oleh pembalap sepeda pada etape ke-2 kemarin. Di mana, mulai start dari Alas Purwo dan finis di Kantor Pemkab Banyuwangi, terjadi 2 kali crash yang dialami oleh beberapa pembalap. Crash ini terjadi karena para pembalap saling adu sprint untuk merebut garis finish.
Pada saat yang sama, Sekjen Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, bahwa ITdBI tahun ini adalah satu-satunya ajang balap sepeda road race di Indonesia yang masuk dalam agenda resmi Federasi Balap Sepeda Dunia, Union Cycliste Internationale (UCI).
“Ini acara yang luar biasa, dimana tadi disampaikan oleh ibu Bupati juga bahwa ini adalah satu-satunya di Indonesia tour yang diakui oleh UCI,” ujarnya.
Selain itu, Kunta menyampaikan, bahwa bersepeda tidak hanya merupakan kegiatan fisik, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan kita. “Tadi yang saya lihat, postur dari tubuh pebalap sepeda itu kan kurus-kurus dan langsing-langsing ya, itu menunjukkan bahwa dia sehat. Maka kita juga harus bergerak,” bebernya.
“Selain mengenalkan Banyuwangi, mengenalkan wisata Banyuwangi, kita juga mengajak masyarakat untuk hidup sehat, bergerak, kemudian kita juga menjadi wajah Indonesia di dunia bersepeda,” sambung dia.
Dari kegiatan ini, Kunta berharap, ke depannya Banyuwangi tetap menjadi tuan rumah bagi UCI di Indonesia. “Saya harapkan Tour de Banyuwangi Ijen bisa terus continue dan semakin lama semakin baik,” harapnya.
Sementara, pada etape ke-4 ini merupakan jalur paling menantang bagi para pembalap sepeda di ITdBI. Hal ini karena pembalap melintasi rute King of the Mountain (KOM) yang memiliki banyak tanjakan. Salah satu tanjakan yang sangat menantang terdapat di daerah Pegunungan Ijen.
Dalam etape terakhir ITdBI 2024 yang menjadi jalur tantangan bagi para pembalap, Mehrawi Kudus, dari Terengganu Cycling Team Malaysia, berhasil menjadi yang tercepat. Dari keberhasilan tersebut, dia menjadi juara umum pada ajang balap sepeda ITdBI 2024.
Tak hanya itu, di sisi lain prestasi terbaik pembalap Indonesia diraih oleh Imam Arifin dari Tim Nusantara. Pada etape sebelumnya, ia berhasil merebut Ijen Sulfur Jersey atau Jersey Kuning dari pembalap Australia, Ryan Cavanagh. (Ris/Nng/Kta/Red/TJ)