Empat ABG Asal Jateng, Dijual Sebagai PSK di Sememi Surabaya

Empat ABG Asal Jateng, Dijual Sebagai PSK di Sememi Surabaya

TerasJatim.com, Surabaya – Ditreskrimum Polda Jateng bekerja sama dengan Ditreskrimum Polda Jatim dan dibantu jajaran Polrestabes Surabaya, membongkar praktek prostitusi anak di bawah umur tang dipekerjakan sebagai PSK di Wisma Romantik 2, Jalan Sememi Jaya II, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.

Mereka masing-masing berinisial EL (15), DP (17), SS (15), dan MU (19). Keempatnya berasal dari Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Selama berada di tempat tersebut, ABG ini melayani para lelaki hidung belang, dengan tarif berkisar 300 hingga 500 ribu sekali kencan. Mereka berada di wisma tersebut antara dua hari hingga dua minggu.

Informasi yang dihimpun, terbongkarnya kasus perdagangan manusia tersebut bermula ketika Ditreskrimum Polda Jateng menerima laporan adanya seorang gadis di bawah umur yang pergi dari rumah tanpa pamit kepada keluarganya. Mendapat laporan tersebut, petugas kemudian melakukan penyelidikan.

Saat dilakukan pengembangan, didapat salah satu ponsel ABG tersebut ternyata masih aktif. Saat dihubungi keluarganya, ABG tersebut memberi tahukan posisinya yang tengah berada di Wisma Romantik 2, Surabaya.

Selanjutnya, polisi dari Ditreskrimum Polda Jateng dibantu Ditreskrimum Polda Jatim dan Resmob Polrestabes Surabaya melakukan penggerebekan.

Saat petugas mendatangi wisma tersebut, petugas berhasil mengamankan dua pekerja wisma yakni Dasar (47) dan Sumarno (41), serta empat korban. Sementara Pak Min,  pemilik Wisma Romantik 2 berhasil melarikan diri dan kini masih diburu.

“Karena kasusnya terjadi di wilayah Polda Jateng, usai diperiksa di Mapolsek Benowo ke empat korban kemudian dibawa ke Polda Jateng,” terang Kapolsek Benowo, Kompol Sofwan, Jumat (9/9/2016).

Ia menambahkan, selama berada di wisma, kebutuhan makan mereka dipenuhi. Keempat ABG ini juga mengaku sempat menerima dan melayani pria hidung belang.

“Untuk korban EL dan DP sudah dua minggu dipekerjakan di Wisma Romantik 2, sedangkan korban SS sudah delapan hari dan korban MU dipekerjakan selama dua hari. Sebelum dikirim ke Surabaya, korban mengaku ditampung di sebuah tempat di Kendal Jawa Tengah,” ujar Sofwan.

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim