Dugaan Sulapan Proyek Rigid Beton di Bojonegoro, Mulai Tersibak oleh Fenomena Alam

Dugaan Sulapan Proyek Rigid Beton di Bojonegoro, Mulai Tersibak oleh Fenomena Alam

TerasJatim.com, Bojonegoro – Buah dari ketidakjujuran adalah kesulitan dan kerugian yang menyedihkan, karena bagaimanapun tetap akan terbongkar oleh situasi alam.

Barangkali itulah yang pantas dikaji ulang oleh para pemangku kebijakan dan pelaksana proyek jalan cor rigid yang bernilai bombastis di Bojonegoro Jatim, yang digelontor dengan dana puluhan miliar rupiah dari uang rakyat melalui APBD TA 2021 ini.

Memasuki musim penghujan ini, sejumlah dugaan kebobrokan teknis pengerjaan jalan cor rigid beton di beberapa titik nampak belepotan. Pasalnya, tak sedikit yang dirugikan akibat garapan yang asal-asalan alias sulapan, sim salabim.

Data yang dihimpun Tim Investigasi TerasJatim.com, sepekan belakangan ini merekam sejumlah ketimpangan di titik-titik lokasi proyek yang hingga kini berjalan bagaikan siluman. Lantaran, pekerjaan yang seharusnya dikerjakan dengan serius dan sesuai spek tersebut nyaris dikerjakan ketika suasana temaram hingga tengah malam.

“Kok mergawene kaya bangsa lelembut, selalu saat masyarakat sedang terlelap dan tidak bisa mengawasi,” ujar Aris (45), warga Desa Simo, yang mengaku berprofesi sebagai pelaksana lapangan proyek multi nasional ini.

Ia menengarai, pengerjaan proyek jalan dengan kontruksi rigid beton yang melintas antara Jipo-Gunungsari itu mengabaikan masyarakat dan menyendat kepentingan hajat hidup orang banyak, karena pihak pekerja tak paham mekanisme K3 yang sangat urgen dalam proyek.

“Kalau di tempat saya kerja, pasti sudah didiskualifikasi kalau tidak memenuhi standar K3. lha di sini kok kelihatan semaunya dan tidak perduli,” ungkap pria yang juga mengaku paham betul soal spesifikasi teknis (Spektek) garapan jalan rigid ini.

Sebagai masyarakat, ia juga paham bahwa semua berhak mengawasi kegiatan yang menggunakan anggaran negara atau daerah. Maka ia pun menanyakan langkah leading sektor dalam hal ini Dinas PU Bina Marga atas kesemerawutan garapan yang diduga kuat juga terjadi kongkalikong antar oknum yang berkepentingan ini.

“Kemarin saya pas lewat di jalan dekat Desa Ngranggon, kok ada kendaraan barang terjebak lumpur hampir terguling. Padahal titik itu sudah digarap lantai kerja, kualitasnya gimana itu? Saya sempat ambil foto juga,” tandasnya serius.

Selain di ruas pengerjaan Jipo-Gunungsari, di lokasi pengerjaan lain juga tak berbeda. Tim investigasi TerasJatim.com sempat mendapati hal yang sama, garapan lantai kerja yang asal-asalan di ruas Celebung Kecamatan Bubulan.

Kabarnya, di ruas garapan Judeg-Bubulan itu disinyalir banyak titik yang yang sudah dicor beton namun tanpa pemasangan besi strauss yang berfungsi untuk menjadi penahan tanah agar jalan rigid tidak goyah.

Baca juga: https://www.terasjatim.com/garapan-jalan-rigid-puluhan-milyar-dianggap-sulapan-pu-bina-marga-bojonegoro-kura-kura-dalam-perahu/

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek jalan rigid ruas Gunungsari-Jipo, Medalem-Mlinjeng, Penganten-Pilanggede, ruas Kanor dan Judeg-Bubulan disinyalir banyak terjadi sulapan di sana-sini. Namun demikian, pihak leading sektor seolah melakukan pembiaran.

Beberapa kali Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Retno Wulandari dikonfirmasi Tim Investigasi TerasJatim.com terkait banyaknya dugaan penyimpangan garapan proyek jalan rigid puluhan bahkan ratusan miliar ini, namun tetap diam tanpa respon dan terkesan acuh tak acuh. Ada apa ini? (Tim/Gpl/TJ/Red)

Baca juga: https://www.terasjatim.com/ramai-pemberitaan-dugaan-kecurangan-proyek-rigid-kadin-pu-bina-marga-bojonegoro-tak-bersuara/

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim