Dosen ITS Capai Penghargaan Tertinggi Geofisika Dunia

Dosen ITS Capai Penghargaan Tertinggi Geofisika Dunia

TerasJatim.com, Surabaya – Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan tinggi di Surabaya. Kali ini, civitas akademika dari salah satu perguruan negeri yang berada di kawasan Keputih Sukolilo Surabaya, mencatat sebuah prestasi tinggi.

Dilansir dari Tempo.Co, akademikus asal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meraih penghargaan tertinggi tingkat dunia di bidang geofisika.

Widya Utama dianugerahi Summit Award sebagai Faculty Advisor dari Society of Exploration Geophysicist (SEG), yakni organisasi ahli bidang eksplorasi tingkat dunia. Organisasi pakar itu bermarkas di Oklahoma, Amerika Serikat dan didirikan sejak tahun 1930.

Widya berhak atas penghargaan klasifikasi summit, yang berarti tertinggi dari seluruh dunia ini setelah dinilai sebagai pembimbing terbaik dari SEG Student Chapter ITS. “Ini merupakan satu-satunya penghargaan tertinggi yang diperuntukkan bagi dosen pembimbing SEG Student Chapter di universitas yang memiliki bidang keilmuan kebumian seluruh dunia,” katanya melalui siaran pers, Senin (15/02).

Beberapa hal yang menjadi tolok ukur penilaian penghargaan tersebut, di antaranya adalah konsistensi prestasi organisasi dan kreativitas kegiatan-kegiatan. “Termasuk kontribusi organisasi terhadap orang lain terkait dengan ilmu kebumian,” kata Widya.

Widya menaungi Society of Petroleum Engineers (SPE) Student Chapter ITS dan American Association of Petroleum Geologist (AAPG) Student Chapter ITS. Ini merupakan kali pertama SEG SC ITS mendapat prestasi bergengsi tersebut, yang sekaligus menjadi penghargaan atas dirinya.

Sebelumnya SEG Student Chapter ITS juga telah meraih penghargaan sebagai SEG Student Chapter dengan klasifikasi summit, yakni memiliki kinerja terbaik. “Ini penghargaan tertinggi, maka dari itu disebut summit,” tutur Ketua Jurusan Teknik Geofisika ITS itu.

SEG Student Chapter merupakan organisasi yang memberdayakan mahasiswa untuk berpartisipasi dan menjadi ujung tombak proyek yang membahas isu-isu, tantangan, atau peluang yang berkaitan dengan ilmu kebumian.

Pria berdarah Madura itu menambahkan, ini merupakan pengakuan bahwa ITS mampu dan memiliki level internasional dalam bidang ilmu kebumian.

“Sebelumnya, beberapa kali kami hanya mendapat Certificate of Excellence. Bahkan, tahun lalu hanya mendapat kualifikasi base,” ujar doktor lulusan Prancis itu.

Penghargaan prestisius itu mendorong Widya untuk mengembangkan keilmuan geofisika ke depan, khususnya di lingkungan ITS. “Saya ingin melaksanakan workshop pembelajaran jurusan kebumian yang di dalamnya mempertemukan ketua-ketua jurusan (kajur) bidang kebumian seluruh Indonesia,” tuturnya.

Ia juga berencana menyampaikan usulan untuk mengadakan kegiatan semacam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang dikirimkan ke SEG. Jadi setelah peserta mengirimkan proposal, SEG menilai lalu memberikan award berupa pendanaan bagi pengembangan proyek riset yang diusulkan.

“Sehingga tidak sekedar hasil riset di laboratorium yang dikirimkan begitu saja,” ujarnya.

Selain Widya, A. Syaeful Bahri MT, yang juga dosen Teknik Geofisika ITS memperoleh penghargaan berupa Traveler Grant dari Society of Petroleum Engineers (SPE).

Dosen yang pernah mengajar di Jurusan Fisika ITS ini diberi kesempatan dan bantuan dana untuk mengikuti konferensi, forum, maupun workshop yang diadakan oleh SPE.

Sebelumnya, jurusan yang baru menerima angkatan pertamanya pada tahun ajaran 2012/2013 ini juga memperoleh penghargaan traveler agent lewat salah satu dosennya, yakni Anik Hilyah. (TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim