Doa dan Harapan di Hajatan Hari Jadi Pacitan Ke-275

Doa dan Harapan di Hajatan Hari Jadi Pacitan Ke-275

TerasJatim.com, Pacitan – Ning nang ning nung, ning nang ning nung, ning nang ning nung. Suara gamelan terus bergemuruh di sepanjang prosesi ‘Tirta Wening dan ‘Rucuh Pace’ pada acara puncak Hari Jadi Kabupaten Pacitan ke-275, Rabu (19/02/20).

Suasana adat Jawa pada prosesi acara puncak tersebut terasa sangat kental, dengan perpaduan dekorasi dari masa kerajaan dan modern, serta hampir seluruh tamu undangan yang datang mengenakan pakaian Jawa beskap hitam, jarik berwarna coklat, blangkon dan keris yang terselip di pinggang.

Puncak acara yang berlangsung di Pendapa Kabupaten tersebut pada sebelumnya memiliki serangkaian prosesi yang tidak sebentar, atau bermula dari 2 desa, yakni Desa Nanggungan dan Desa Sukoharjo.

Di Desa Nanggungan dengan ritual ‘Rucuh Pace’ bermula ketika masyarakat setempat menengadakan selamatan di pendapa peninggalan Tumenggung Setroketipo, yang kemudian warga mengambil buah pace untuk diolah menjadi minuman untuk dibawa ke Pendapa Kabupaten untuk diserahkan ke Bupati Pacitan, serta disajikan kepada tamu undangan. Karena menurut berbagai sumber, nama Pacitan sendiri diambil dari kata Pace dan Ketan yang berasal dari Desa Nanggungan.

Sementara itu, di Desa Sukoharjo dengan ritual ‘Tirta Wening’ atau pengambilan air dari sumur njero (sumur yang diyakini peninggalan Tumenggung Notopuro, salah satu tokoh sebelum terbentuknya nama Pacitan). Ritual itu dilaksanakan tepat pukul 00.00 WIB, yang kemudian dituangkan ke dalam wadah berupa kendhi (tempat air dari tanah liat), sebelum keesokan harinya dibawa ke Pendapa Kabupaten, yang juga diberikan kepada Bupati Pacitan.

Diiringi ratusan prajurit yang lengkap dengan membawa senjata tombak dan tamengnya, kedua hantaran yang berasal dari 2 desa tersebut dikirab mulai perempatan Penceng hingga Pendapa Kabupaten, dengan jarak sekitar 1 kilometer.

Terlihat, di sekitar pendapa tersebut tidak sedikit masyarakat yang menyaksikan acara puncak Hari Jadi Pacitan. Bahkan, tak sedikit juga dari mereka yang berdoa dan berharap ke depan Pacitan semakin baik dan dijauhkan dari bencana.

“Selamat Hari Jadi Pacitan ke-275 ini. Semoga Pacitan ke depan lebih baik, lebih maju, masyarakat semakin sejahtera, dan dijauhkan dari bencana,” ucap Nurhadi, salah satu warga Pacitan, di sela-sela menyaksikan acara tersebut.

Puncak Hari Jadi Kabupaten Pacitan ini tentunya menjadi makna tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Pacitan khususnya dan seluruh masyarakat di Pacitan pada umumnya. “Makna pertama adalah syukur atas segala nikmat, perlindungan dan prestasi yang diraih selama ini. Kedua instropeksi diri,” kata Indartato, Bupati Pacitan, dalam sambutannya.

Sejauh ini, lanjut Indartato, diakuinya masih banyak kekurangan serta pekerjaan-pekerjaan yang belum terselesaikan, seperti angka kemiskinan atau penduduk yang belum beruntung masih tinggi, sekitar 13%. “Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Pemkab ke depan untuk diselesaikan. Saya ucapkan terima kasih atas kerjasama dan dukungan semua komponen selama ini dalam membangun Pacitan,” imbuhnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim