Dituding Anti-Pancasila, HTI: Kami Cinta NKRI

Dituding Anti-Pancasila, HTI: Kami Cinta NKRI

TerasJatim.com, Surabaya – Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur, Harun Musa, membantah tudingan Gerakan Pemuda Ansor bahwa konsep khilafah Islamiyah yang diusung bertujuan mengganti ideologi Pancasila.

Seperti dilansir Tempo.co, Harun Musa mengklaim konsep tersebut justru memperkuat persatuan dan kebangsaan. “Kami cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Harun, Minggu, (01/05).

Harun berujar, syariat Islam membuat rinci bagaimana pelaksanaan persatuan, menumbuhkan rasa kebangsaan, soal agama. Bila konsep itu dilaksanakan, ucap dia, tidak ada lagi korupsi, narkoba, dan pengisapan kekayaan alam yang dijual kepada bangsa lain. “Yang jelas, jangan sampai bangsa ini terpecah,” tuturnya.

Konsep yang dianut Hizbut Tahrir, kata Harun, menolak negara melepas daerah yang telah menjadi wilayahnya. Harun mencontohkan, ketika Indonesia kehilangan Timor Timur, Hizbut Tahrir saat itu menolak keras dengan demo di Istana Negara.

“Kami juga menolak badan usaha milik negara dijual kepada asing. Jadi sebetulnya yang bukan Pancasilais itu kami atau mereka yang setuju menjual BUMN kepada asing?” ucap Harun.

Ihwal Gerakan Pemuda Ansor dan Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama yang menolak acara Muktamar Tokoh Umat oleh Hizbut Tahrir, Harun menolak berkomentar. Menurut dia, semua umat Islam itu bersaudara dan sudah seharusnya ketika berdiskusi dengan kepala dingin.

Secara terpisah, Kepala Satuan Koordinasi Wilayah Bantuan Serbaguna Ansor Jawa Timur Umar Usman menilai konsep khilafah Islamiyah yang diusung Hizbut Tahrir berpotensi memecah belah persatuan. “Khilafah yang dibawa mereka anti-Pancasila, anti-Negara Kesatuan Republik Indonesia. Makanya kami tidak setuju,” ujarnya.

Umar merujuk pada negara-negara di Timur Tengah yang menganut beberapa model khilafah tapi justru terjadi perpecahan. “Kami belajar dari kejadian di Timur Tengah,” tuturnya.

Alasan itulah, kata Umar, yang membuat Banser menolak acara Muktamar Tokoh Umat oleh Hizbut Tahrir di delapan daerah Jawa Timur, yakni Kediri, Jombang, Pamekasan, Madiun, Malang, Bojonegoro, Tulungagung dan Surabaya. “Kami tidak setuju dengan kegiatan itu,” ucapnya.

Pada Sabtu kemarin, Gerakan Pemuda Ansor Kediri, Jombang dan beberapa daerah di Jawa timur,  menggelar apel siaga menolak Muktamar Tokoh Umat. GP Ansor menilai Hizbut Tahrir bertindak makar karena mengusung konsep khilafah islamiyah dalam propagandanya. (Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim