Dinilai Lebih Murah, Sumur Bor Yang Mangkrak di Pacitan Akan Segera Dipasang Solar Cell

Dinilai Lebih Murah, Sumur Bor Yang Mangkrak di Pacitan Akan Segera Dipasang Solar Cell

TerasJatim.com, Pacitan – Ratusan sumur bor di Kabupaten Pacitan, baik yang dibuat oleh pemerintah pusat melalui Badan Geologi Bandung maupun yang dibuat oleh pemerintah setempat, memang belum sepenuhnya dimanfaatkan maupun dikelola dengan baik.

Namun, saat ini Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui instansi terkait, telah melakukan proses pendataan di semua titik di mana sumur bor itu di bangun. Tentunya, hal itu dimaksudkan untuk mengetahui titik- titik atau lokasi sumur bor yang masih bisa difungsikan.

“Sumur bor di Pacitan ini jumlahnya sekitar 500 an, baik dari pertanian, irigasi dan lainnya. Sekarang lagi proses pendataan ke semua lokasi sumur bor, mana yang bisa dimanfaatkan kita kerjakan duluan, agar segera dinikmati masyarakat,” kata Edy Yunan Ahmadi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pacitan, Selasa (08/10/19).

Dari ratusan sumur bor itu, lanjutnya, ada beberapa titik yang saat ini telah dijadikan sebagai pilot project atau percontohan, yakni telah dipasang solar cell atau komponen pengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik atau menggunakan listrik tenaga surya. Salah satunya yakni sumur bor yang berlokasi di Desa Sambong, Kecamatan Pacitan.

“Sementara ini baru ada 4 titik yang sudah dipasang solar cell, salah satunya di sini (Desa Sambong). Solar cell ini swadaya dari komunitas pemerhati, mudah-mudahan dari komunitas pemerhati ini bisa melebar ke banyak tempat,” ujarnya.

Menurutnya, solar cell itu lebih efisien terutama dari segi biaya, atau hanya cukup pasang alat saja dan sudah bisa difungsikan. Bahkan, dari segi perawatan juga cukup mudah. “Solar cell ini 3 panel, kalau tidak salah harganya sekitar Rp8 juta dengan pompanya. Kalau jangka waktu pemakaiannya kan ada garansi sampai 10 tahun, jadi ini lebih murah biaya operasionalnya dibanding dengan listrik,” tambahnya.

Sementara itu, sepengetahuan Bupati Pacitan Indartato, bahwa sejak tahun 1970 an keberadaan sumur bor yang tidak difungsikan sebagaimana mestinya tersebut tidak lain karena biaya operasional yang tinggi.

“Yang saya tahu sejak tahun 1970 an, ini (sumur bor) mangkrak karena biaya operasional yang mahal,” ungkap Bupati Pacitan, di sela-sela meninjau sumur bor dengan tenaga solar cell di Desa Sambong, Selasa (08/10/19) siang.

Disinggung terkait pilot project solar cell ini, Indartato belum dapat memaparkan secara rinci, mengingat hal itu akan dikaji lebih lanjut oleh instansi terkait. Namun, ia berharap tahun depan ratusan sumur tersebut sudah banyak yang bisa dimanfaatkan, sehingga mobil tangki air yang droping air bersih ke desa-desa terdampak kekurangan air bersih semakin berkurang.

“Harapannya tahun 2020, sumur bor ini sudah banyak yang bisa dimanfaatkan. Dan atas nama Pemkab Pacitan saya mohon maaf kepada masyarakat, khususnya yang kekurangan air bersih. Mudah-mudahan atas kerjasama semuanya, minimal bisa menanggulangi kekurangan air,” pungkasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim