Di Tengah Pandemi Covid-19, Padepokan Seni Kirun Gelar Ruwatan

Di Tengah Pandemi Covid-19, Padepokan Seni Kirun Gelar Ruwatan

TerasJatim.com, Madiun – Di tengah mewabahnya Covid-19, tercatat sebanyak 30 orang (sukerto) ikut menjalani ruwatan massal gratis di padepokan seni Kirun, di Desa Bagi, Kecamatan/Kabupaten Madiun Jatim, Minggu (20/09/20).

Menurut Dwi, salah satu peserta ruwatan (sukerti) warga asal Desa Sekar Putih, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, mengungkapkan, dirinya mengikuti ruwatan massal ini berharap agar anaknya bisa terhindar dari musibah dan sukses.

“Saya dapat informasi adanya ruwatan di sini karena banyak orang di daerah saya yang mengikuti. Alhamdulilah saya dapat meruwat anak saya di tahun ini, padahal di tengah pandemi Covid. Semoga anak saya ke depan bisa sukses menjadi orang,“ harap Dwi, di lokasi ruwatan, Minggu (20/09/20).

Dalam acara ruwatan tersebut, puluhan peserta tidak hanya berasal dari wilayah Karisidenan Madiun saja, namun ada juga yang berasal dari Surabaya dan Jakarta.

Prosesi ruwatan massal diawali dengan pagelaran wayang kulit dengan dalang khusus ruwatan yang disebut dalang sejati, Ki Mantep Sudarsono. Dalam pertunjukan wayang tersebut, disampaikan nasihat atau pitutur tentang sesuatu hal yang dapat mendatangkan sengkolo atau musibah.

Sementara, H. Syakirun, penyelenggara ruwatan massal sekaligus pendiri Padepokan Seni Kirun, mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, dalam acara tradisi ruwatan massal gratis tahun ini jumlah sukerto memang dibatasi hanya 30 orang. Hal ini tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnyya yang bisa mencapai 200 hingga 400 sukerto.

Menurut abah Kirun, panggilan akrab Syakirun, tradisi ruwatan sebenarnya bukan khusus bagi orang Jawa dan yang beragama Islam saja, namun untuk siapa saja yang percaya terhadap tradisi.

“Ruwatan ini buat semuanya, bukan khusus buat orang Jawa dan agama Islam. Harusnya tahun ini juga masih banyak yang ingin mengikuti, tapi tidak bisa soalnya protokol kesehatan juga harus di laksanakan. Semoga dengan adanya ruwatan ini semua menjadi lebih baik dan pagebluk (wabah) Corona juga hilang,” paparnya.

Ia menambahkan, masih tingginya antusias masyarakat yang mengikuti ruwatan massal yang digelarnya, hal tersebut membuktikan jika di era modern saat ini masih banyak masyarakat yang mengikuti budaya dan melestarikan tradisi. (Bud/Kta/Red/TJ/RRI)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim