Di Tengah Covid-19, Bagaimana Kondisi Orang Dengan Gangguan Jiwa?

Di Tengah Covid-19, Bagaimana Kondisi Orang Dengan Gangguan Jiwa?

TerasJatim.com, Ponorogo – Keberadaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di tengah wabah corona virus desease (Covid-19), sejauh ini menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Apakah mereka sudah dipantau atau belum. Bahkan, keberadaan ODGJ dianggap kebal akan virus tersebut.

Di Pacitan Jatim misalnya, di beberapa grup dan story WhatsApp, banyak ditemui gambar atau poster yang bertuliskan belum adanya kabar orang gila yang meninggal karena Covid-19. Padahal, ODGJ tersebut jarang atau bahkan tidak pernah menjaga kebersihan diri hingga menggunakan masker.

“Sing waras kok malah bingung, rebutan masker, posting berita-berita sing medeni, wedi karepe dewe, sing edan tetep sehat, sing sehat koyo wong edan. Hidup wong edan,” begitulah bunyi tulisan dalam poster yang beredar di grup dan story WhatsApp.

Berdasarkan data dari Satuan Gugus Tugas Covid-19 Pacitan, Sabtu (18/04/20) pukul 13.00 WIB, orang yang dipantau sebanyak 14.774, dengan rincian orang sehat dengan risiko (ODR) sebanyak 14.263 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 505 orang, kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) 5 orang, dan positif konfirm 1 orang, serta selesai dipantau sebanyak 10.952 orang.

Namun, dari jumlah orang yang dipantau tersebut, Satuan Gugus Tugas hingga saat ini belum melakukan pemantauan terhadap ODGJ, karena DDGJ tersebut dinilai tidak melakukan interaksi sosial.

“Sementara yang kita pantau adalah orang selain ODGJ. Prioritas kita adalah orang yang beraktifitas dan berinteraksi sosial, sedangkan ODGJ tidak melakukan interaksi sosial, keberadaan mereka lebih terlokalisasi dan cenderung diam tidak berinteraksi,” kata Rachmad Dwiyanto, Juru Bicara Satgas Covid-19 Pacitan, saat dihubungi TerasJatim.com, Sabtu (18/04/20) siang.

Menurut Rachmad, memprioritaskan masyarakat umum untuk dilakukan pemantauan karena posisinya banyak yang mobilitas atau berpindah-pindah dan berinteraksi sosial, termasuk juga pendatang.

“Prioritas kita adalah di luar ODGJ dan yang disinyalir ada riwayat kontak dengan covid confirm, serta pendatang atau orang yang berasal dari daerah merah. Termasuk dalam melakukan tracing dan karantina, apakah harus isolasi atau karantina mandiri di rumah,” terang Rachmad menambahkan. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim